Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan Maut Kereta Spanyol, Korban Masih Mungkin Bertambah

Kompas.com - 26/07/2013, 06:12 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Sumber
SANTIAGO DE COMPOSTELA, KOMPAS.com — Kepolisian Spanyol masih terus menyidik penyebab kecelakaan kereta cepat yang menewaskan tak kurang dari 80 orang pada Rabu (24/7/2013) siang waktu setempat. Pemerintah Spanyol menetapkan 3 hari berkabung nasional untuk kecelakaan ini.

Menteri Kesehatan Spanyol Rocio Mosquera mengatakan, jumlah korban tewas masih mungkin bertambah. Saat ini terdata 178 penumpang mengalami luka, termasuk 94 orang yang masih dirawat di rumah sakit. Dari jumlah korban yang masih dirawat di rumah sakit, 32 di antaranya dalam kondisi kritis termasuk 4 anak-anak.

Data dari Renfe menyebutkan, saat kecelakaan kereta itu mengangkut 218 penumpang dan 4 kru. Namun, data korban memperlihatkan kereta ditumpangi tak kurang dari 250 orang.

Seorang pejabat pemerintah lokal di wilayah Galicia mengatakan ada 80 orang dipastikan tewas. Kecelakaan ini menjadi yang terburuk dalam sejarah perkeretaapian Spanyol, sejak 1944 ketika ratusan orang tewas setelah dua kereta bertabrakan di rute yang sama antara Madrid dan Galicia ini.

Departemen Luar Negeri AS mengonfirmasi bahwa setidaknya satu warga negara Amerika meninggal dan lima lainnya terluka dalam kecelakaan itu. Presiden Barack Obama menyatakan "terkejut dan sedih" atas kecelakaan tragis tersebut, dalam sebuah pernyataan.


Masinis yang mengalami luka dalam kecelakaan ini akan diperiksa di rumah sakit tempat dia dirawat dengan pengawasan kepolisian. Keputusan ini ditetapkan oleh Pengadilan Tinggi Galicia yang membawahi lokasi kecelakaan dalam wilayah hukumnya. Dalam tahap ini, ujar pernyataan itu, belum ada penangkapan. Pemeriksaan semula dijadwalkan pada Kamis (25/7/2013), tetapi hingga petang hari tidak terjadi.

Perusahaan kereta negara yang mengoperasikan kereta tersebut, Renfe, menyatakan masih terlalu dini untuk menentukan penyebab kecelakaan. Namun, media setempat berpendapat kereta itu melaju dengan kecepatan dua kali lipat dari batas yang ditentukan untuk melaju di tikungan tajam, yang menyebabkannya terempas keluar rel di dekat kota barat laut Santiago de Compostela.

Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy, yang berasal dari Santiago de Compostela, menyebut hari terjadinya kecelakaan itu sebagai "hari menyedihkan". Dia mengumumkan tiga hari berkabung di Spanyol.

Kereta "terbang" dari trek dan membalik ke samping dalam perjalanan dari Madrid menuju kota pelabuhan Ferrol. Lokasi kecelakaan mendekati kota ziarah umat Kristiani, Santiago de Compostela.

Raja Juan Carlos mengatakan bahwa "semua orang Spanyol akan dipersatukan oleh rasa sakit yang diderita oleh keluarga korban".

Kereta diduga melaju dengan kecepatan 190 kilometer per jam saat melintasi tikungan maut itu. Sementara itu, batas kecepatan di bagian itu adalah 80 kilometer per jam. Data perjalanan kereta dan dokumen lainnya kini sudah ada di tangan hakim yang akan menangani kecelakaan ini, berdasarkan pernyataan Pengadilan Tinggi Galicia.

Renfe mengatakan, kereta tersebut tidak punya masalah teknis atau baru saja menjalani pemeriksaan pada pagi di hari kecelakaan itu. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com