Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belgia Punya Raja dan Ratu Baru

Kompas.com - 22/07/2013, 02:51 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Sumber CNN.com
BRUSSEL, KOMPAS.com — Pergantian takhta kerajaan di Eropa kembali terjadi tanpa menunggu mangkatnya raja sebelumnya. Putra Mahkota Philippe disumpah menjadi Raja Belgia, Minggu (21/7/2013), setelah ayahnya turun takhta satu jam sebelumnya.

Raja Albert II turun takhta karena usia. "Saya telah melihat bagaimana usia saya dan kesehatan saya tidak mengizinkan saya untuk melaksanakan tugas-tugas saya dengan cara yang saya inginkan," kata raja berusia 79 tahun itu dalam pernyataan kepada bangsanya. Cara Raja Albert II turun takhta sebelum mangkat sebelumnya juga dilakukan oleh Ratu Beatrice dari Belanda.

Philippe, yang menggantikan Albert II, naik takhta dalam usia 53 tahun. Sebelumnya dia dididik di sekolah umum yang menggunakan dua bahasa resmi Belgia, Flemish, dan Perancis. Sesudah menyelesaikan sekolah, dia masuk ke akademi militer kerajaan dan menjadi pilot pesawat tempur.

Belgia—yang ibu kotanya Brussel, dan juga menjadi ibu kota Uni Eropa inimengangkat istri Philippe sebagai ratu. Mathilda, sang ratu baru, adalah putri dari pasangan bangsawan bergelar Count dan Countess, yang menggenggam gelar di bidang pendidikan terapi wicara.

Presiden Dewan Uni Eropa Jose Manuel Barroso memuji langkah Albert ini. "Saya ingin mengungkapkan terima kasih kepadanya atas upaya tak kenal lelah dalam melayani Belgia dan Eropa," kata Barroso dalam sebuah pernyataan. Menurut dia, dalam 20 tahun pemerintahannya, Albert tak pernah berhenti menjadi pembela setia nilai-nilai yang menjadi dasar pembentukan Uni Eropa.

Meski menuai pujian dari Uni Eropa, Kerajaan Belgia justru dinilai tak terlalu beruntung dalam upaya merekatkan bangsanya sendiri. Secara kultural, Belgia terbagi atas tiga etnis utama, yaitu Flemish Belanda di bagian utara, Perancis di kawasan selatan, dan sekelompok kecil Jerman di bagian timur. Ide separatisme muncul, terutama di kawasan berpenduduk Flemish, yang secara ekonomi lebih kuat dibandingkan etnis lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com