Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Tawarkan Hadiah Rp 2 M untuk Informasi Penyelundupan Manusia

Kompas.com - 21/07/2013, 08:18 WIB
L Sastra Wijaya

Penulis


CANBERRA, KOMPAS.com
- Pemerintah Australia akan memberikan hadiah hingga 200 ribu dolar (sekitar Rp 2 miliar) bagi mereka yang memberikan informasi hingga penyelundup manusia bisa tertangkap. Demikian dikatakan Menteri Dalam Negeri Australia Jason Clare.

"Orang-orang ini menyebabkan kesengsaraan dan kematian, jadi kami berusaha menghentikan mereka," kata Clare, kepada media Fairfax, Minggu (21/7/2013).

"Kami harus menutup pasar mereka. Kami sudah berhasil menghentikan produk yang akan mereka jual, sekarang kami perlu memenjarakan mereka." tambah Clare.

Tawaran hadiah ini muncul menyusul pengumuman Perdana Menteri Australia Kevin Rudd bahwa seluruh pencari suaka yang datang dengan kapal akan dipindahkan ke Papua Nugini di mana mereka akan diproses. Jika mereka pengungsi, akan dimukimkan di sana. 

Sementara itu di Indonesia, menurut laporan ABC, para pencari suaka asal Afghanistan mengatakan, mereka tidak akan melanjutkan perjalanan ke Pulau Christmas menyusul keputusan Kevin Rudd tersebut. Pengumuman Rudd itu dengan cepat diketahui oleh sekitar 5.000 warga Afghanistan yang kebanyakan tinggal sementara di kawasan Cisarua, Jawa Barat.

Ketika ditemui ABC, Sabtu pagi, beberapa kelompok pria asal Afghanistan mengatakan, mereka tidak akan mau dimukimkan di Papua Nugini, dan mulai memberitahu penghubung mereka bahwa mereka tidak akan pergi.

Warga Afghanistan ini biasanya tidak membayar uang di depan kepada penyelundup manusia. Namun, jaringan Afghanistan sudah terbentuk sejak tahun 1999. Para penyelundup manusia memberikan janji untuk bisa membawa pencari suaka ke Australia dan mendapatkan bayaran belakangan. Dengan adanya keputusan terbaru dari Australia ini, mereka mengatakan sekarang akan mendaftarkan diri sebagai pengungsi kepada badan PBB UNHCR untuk bisa dimukimkan dengan resmi.

Sementara itu, bagi warga Iran, yang masih ada di Cisarua mereka mengatakan akan tetap berusaha pergi ke Australia. Tidak seperti warga Afghanistan, warga Iran ini sudah membayar biaya di depan, sekitar Rp 80 juta.

"Kami tidak bisa mendapatkan kembali uang kami. Kami sudah membayar. Jadi kami akan tetap pergi," kata salah seorang warga Iran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com