Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Kadar Insektisida Tinggi Penyebab Kematian 22 Siswa

Kompas.com - 21/07/2013, 01:12 WIB

NEW DELHI, KOMPAS.com - Kepolisian India, Sabtu (20/7/2013) mengatakan, menemukan kadar pestisida pertanian yang sangat tinggi dalam makanan beracun yang menewaskan 22 siswa sekolah di Negara Bagian Bihar.

Temuan didasarkan pada penyelidikan atas minyak makan yang digunakan serta makanan yang tersisa di salah satu sekolah di distrik Saran, negara bagian Bihar.

Kadar dari kandungan beracun di dalam minyak makan disebutkan mencapai lima kali lebih tinggi dari yang biasanya tersedia di pasar.

"Laporan menemukan organophospharus dalam sampel minyak makan yang dikumpulkan di sekolah tempat makan siang disiapkan dan disantap oleh anak-anak," tutur perwira tinggi polisi Ravinder Kumar kepada para wartawan, seperti dikutip kantor berita AFP.

Sebelumnya, pihak berwenang India mengatakan kepala sekolah bersangkutan melarikan diri dan belum diketahui keberadaannya.

Ditambahkan bahwa minyak makan yang digunakan untuk memasak makanan dibeli dari toko milik suaminya. 

Program terbesar

Insiden yang menewaskan 22 siswa sekolah yang berusia lima hingga 12 tahun ini memicu kemarahan warga setempat dan orangtua murid.

Selain korban tewas, sebanyak 47 orang siswa lain menderita sakit dengan 28 di antaranya harus dirawat di rumah sakit.

Pemerintah India menjalankan program pemberian makanan gratis di sekolah-sekolah untuk meningkatkan kehadiran para siswa.

Namun sering sekali makanan gratis yang diberikan tergolong buruk dari segi kebersihan maupun kesehatan.

Pemerintah mengaku program makanan gratis berhasil mencapai 120 juta murid yang tersebar di 1,2 juta sekolah di seluruh India, yang merupakan program pemberian makanan gratis di sekolah yang terbesar di dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com