Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusuh di Tahanan Imigrasi Nauru, 59 Pencari Suaka Terluka, Ratusan Kabur

Kompas.com - 20/07/2013, 04:58 WIB
Harry Bhaskara

Penulis

NAURU, KOMPAS.com — Ratusan pencari suaka Australia memberontak di Nauru, sebuah negara pulau di Pasifik Selatan. Puluhan pencari suaka dipindahkan ke penjara, sedangkan sekitar 200 orang yang lain kabur. Pemberontakan terjadi di rumah tahanan imigrasi.

Skynews.com, melaporkan,, Sabtu (20/7/2013), ratusan pencari suaka melarikan diri dalam pemberontakan itu. Ledakan, jilatan api, dan hiruk-pikuk teriakan mewarnai rumah tahanan itu, Jumat (19/7/2013), berdasarkan keterangan Clint Deidenang, seorang wartawan foto.

"Keributan terdengar sangat jelas," kata Deidenang melalui akun Twitter-nya. "Saya melihat batu beterbangan dari arah pintu masuk. Polisi tampaknya sedang istirahat," ujar dia sekaligus menyindir otoritas keamanan.

Deidenang mengaku mendengar setidaknya tujuh ledakan dan melihat asap membubung ke angkasa dari pintu masuk sampai bagian tengah rumah tahanan. Beberapa saat kemudian warga setempat membantu polisi, meskipun kemudian bantuan tersebut memunculkan masalah baru.

“Barusan saya mendengar suara melalui pengeras suara yang mengimbau orang untuk tidak memukuli tahanan yang akan naik ke bus untuk ke rumah sakit,” tutur Deidenang.

Pemberontakan itu berakhir pada pukul 21.40 waktu setempat. Sebanyak 59 tahanan diangkut ke penjara Nauru, sementara sekitar 200 orang kabur dari rumah tahanan itu.

Kelompok media News Limited melaporkan, 15 satpam dan seorang polisi terluka. Ian Rintoul dari Koalisi Aksi untuk Pengungsi mengatakan bahwa keributan ini tak ada kaitannya dengan kebijakan baru Rudd yang akan mengirim pencari suaka yang datang dengan perahu ke Papua Niugini.

“Protes mereka sudah berlangsung selama seminggu,” tutur Rintoul pada AAP. Nauru adalah negara pulau yang berpenduduk hanya sekitar 9.000 orang di lautan Pasifik Selatan di sebelah timur Papua Niugini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com