Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Bihar Berunjuk Rasa Tragedi Makanan Beracun

Kompas.com - 17/07/2013, 23:33 WIB


NEW DELHI, KOMPAS.com
— Unjuk rasa marak di negara bagian Bihar, India, Rabu (17/7/2013), setelah 22 murid meninggal dan puluhan lainnya sakit setelah menyantap makanan gratis yang terkontaminasi di sekolah.

Empat kendaraan polisi dibakar di Dharmasati Gandaman, di kawasan Saran, dalam unjuk rasa orang tua dan warga setempat.

Wartawan BBC, Amarnath Tewary, melaporkan, pengunjuk rasa yang bersenjata tongkat menutup jalanan dan gerbang rel kereta api sehingga menghambat perjalanan kereta api.

Selain di Dharmasati Gandaman—sekolah tempat para murid yang keracunan, massa juga membakar sebuah bus dan merusak bangunan di Chapra.

Beberapa partai politik juga menyerukan untuk menggelar aksi mogok sebagai protes.

Secara total terdapat 47 murid SD yang sakit setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi dan, selain yang tewas, sebanyak 28 siswa harus dirawat di rumah sakit.

Penyelidikan resmi atas kasus ini sudah berlangsung dan ganti rugi sebesar 200.000 rupee atau lebih dari Rp 30 juta akan diberikan kepada keluarga korban yang tewas. 

Bahan pestisida

Seorang dokter di rumah sakit setempat mengatakan, bahan kimia yang digunakan dalam pestisida yang kemungkinan besar menjadi penyebab kontaminasi.

"Ketika murid yang sakit diperiksa, kami melihat ada penyumbatan yang serius di dada dan bola mata mereka membesar. Ini adalah gejala keracunan organo-phosphorus," seperti dijelaskan KM Dubey, dokter dari rumah sakit umum Chapra.

Dia menambahkan, organo-phosphor juga digunakan sebagai bahan antihama untuk tanaman.

"Amat berbahaya. Bahkan dalam jumlah kecil bisa berakibat fatal bagi anak kecil."

Sementara seorang juru masak sekolah mengatakan kepada pejabat pemerintah bahwa jenis minyak makan baru yang menyebabkan keracunan.

Skema Makan Siang yang didukung Pemerintah India memberikan makanan gratis kepada siswa sekolah, tetapi sering kali kebersihan dan kesehatannya buruk.

Diluncurkan untuk mengatasi kelaparan dan meningkatkan tingkat kehadiran siswa di sekolah, program ini mencapai 120 juta siswa di 1,2 juta sekolah di seluruh India, menurut keterangan pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com