Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Inggris Angkat Nasib Muslim Rohingnya

Kompas.com - 16/07/2013, 07:54 WIB
LONDON, KOMPAS.COM - Perdana Menteri Inggris, David Cameron, menyatakan keprihatinan nasib kelompok minoritas Muslim Rohingya selama pembicaraan dengan Presiden Myanmar, Thein Sein.

Cameron mengatakan harapan agar Inggris dan Myanmar akan meningkatkan kerja sama dalam perdagangan, investasi dan militer tetapi Inggris juga menginginkan agar negara itu bertindak lebih banyak dalam meningkatkan perlindungan hak asasi manusia.

Myanmar tidak mengakui kelompok Rohingnya sebagai warga negaranya.

Bentrokan Buddha-Muslim di negara bagian Rakhine tahun lalu menyebabkan 200 orang meninggal, sebagian besar Muslim Rohingya.

Kunjungan Presiden Myanmar Then Sein ke London dan Paris dianggap sebagai upaya untuk mendapatkan dukungan internasional dalam penerapan reformasi yang telah ia terapkan.

Protes di Luar Downing Street

Cameron -yang menjadi perdana menteri Inggris pertama yang mengunjungi Myanmar- mengatakan "di tengah berlanjutnya proses reformasi, kami juga ingin melihat tindakan lebih lanjut terkait peningkatan hak asasi dan dalam menangani konflik regional".

"Kami khususnya prihatin tentang apa yang terjadi di Provinsi Rakhine dan Muslim Rohingnya," kata Cameron.

Organisasi hak asasi manusia, Amnesty International, sebelumnya mendesak Cameron untuk mengangkat isu kekerasan yang dihadapi kelompok minoritas Muslim Rohingya ini.

Sejumlah orang berkumpul di luar kantor perdana menteri di Downing Street London selama kunjungan Thein Sein ini menyerukan perlindungan warga Rohingnya.

Sejak Thein Sein menjabat dua tahun lalu, ia telah membebaskan ratusan tahanan politik dan mengizinkan tokoh demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi dan partai politiknya masuk parlemen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com