Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kereta Anjlok di Luar Paris, 7 Orang Tewas dan Puluhan Terluka Serius

Kompas.com - 13/07/2013, 03:25 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

PARIS, KOMPAS.com — Sedikitnya tujuh orang tewas dan puluhan luka-luka ketika sebuah kereta antarkota di Perancis tergelincir dan jatuh dengan kecepatan tinggi di stasiun luar Paris, Perancis, Jumat (12/7/2013) petang waktu setempat.

Otoritas perkeretaapian Perancis (SNCF) mengatakan, kereta yang anjlok ini dalam perjalanan dari Paris ke Limoges. Di dalam kereta ada sekitar 370 penumpang ketika tergelincir Jumat (12/7/2013) pukul 17.15 waktu setempat, atau jelang tengah malam waktu Indonesia.

Lokasi anjloknya kereta adalah di stasiun Brétigny-sur-Orge di Essonne, 20 kilometer di selatan Paris. Empat dari tujuh gerbong kereta menabrak peron stasiun yang ramai pada jam sibuk pada salah satu hari tersibuk orang-orang hendak berlibur tahunan.

Petugas keamanan bekerja di reruntuhan di mana diyakini banyak penumpang terperangkap di gerbong yang hancur.

Menteri Dalam Negeri Perancis, Manuel Valls, mengatakan, sedikitnya tujuh orang tewas dan puluhan terluka. Beberapa korban luka dalam kondisi serius, dan ia mengatakan jumlah korban kemungkinan besar akan bertambah.

Michael Lesaunier, pemilik sebuah kafe di samping stasiun pinggiran kota yang sibuk itu, mengatakan pada iTele, "Kereta api mendekat dengan sangat sangat cepat, merobohkan segala sesuatu di jalur itu pada jam sibuk, ketika peron penuh."

Lesaunier menambahkan ia melihat para penumpang sangat terkejut. Ia pun melihat para penumpang mengalami cedera serius.

Boris Berson, seorang penumpang yang menumpang di salah satu gerbong depan yang tidak terdampak insiden ini, mengatakan sama sekali tidak tahu apa yang terjadi sampai kereta anjlok.

Sementara El Mehdi Bazgua, 19, yang melihat tergelincirnya kereta ini dari jendela kereta lain di lokasi yang sama, mengatakan pada Le Parisien, "Saya mendengar suara keras dan melihat awan pasir yang menutupi semua. Saya lihat batu dan kabel di tanah, kemudian debu hilang, kami melihat korban luka, seorang pria dengan luka terbuka di kepala. Banyak orang 'terpotong'. Banyak penumpang terjebak di bawah kereta."

Bazgua pun mengaku melihat banyak korban dengan luka sangat buruk, terdengar pula banyak tangisan. Penumpang yang terluka pun sempat meminta orang-orang tak merekam gambar lokasi kecelakaan.

Beberapa saksi menggambarkan kereta yang tergelincir terlihat "terbelah dua". Seorang saksi mengatakan kepada radio Europe 1 bahwa gerbong yang tergelincir benar-benar hancur.

Wali Kota Bretigny, Bernard Decaux, mengatakan kepada Le Parisien, "Tiga gerbong terseret satu gerbong di depannya." Dia mengaku belum tahu jumlah korban, tetapi dia mendapatkan informasi bahwa kemungkinan akan ada banyak korban karena banyak penumpang terluka serius.

Di tempat kejadian, Guillaume Pepy, kepala SNCF Perancis, menangis di depan kamera TV Perancis, berbicara dari "rel bencana".

Rumah Sakit di Paris berada dalam keadaan siaga darurat untuk mengobati luka serius, termasuk dari akibat listrik.

Saat ratusan staf darurat bekerja di reruntuhan, keadaan penggelinciran belum sepenuhnya jelas.

Kereta telah meninggalkan stasiun Austerlitz Paris-tepat waktu dan dijadwalkan, seperti biasa, untuk melewati stasiun Bretigny, pinggiran kota, dengan kecepatan tinggi tanpa berhenti dalam perjalanan ke kota Limoges di barat tengah Perancis. Namun, gerbong tiga dan empat kereta tergelincir dan masuk ke dalam platform kereta api, menyeret gerbong lain di belakang mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com