Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Mafia New York Didakwa

Kompas.com - 10/07/2013, 09:55 WIB
NEW YORK, KOMPAS.com — Sembilan anggota salah satu keluarga mafia di New York, Bonanno, ditangkap dan didakwa melakukan "aktivitas mafia model lama."

Tim jaksa di Manhattan mengumumkan dakwaan tersebut, Selasa (9/7/2013).

Menurut jaksa, sebuah skema kriminal sebesar 10 juta dollar AS untuk mengendalikan kejahatan terorganisasi telah menyusupi serikat buruh Long Island.

"Kejahatan terorganisasi sama sekali belum punah," kata Jaksa Wilayah Manhattan, Cyrus Vance.

"Dakwaan setebal 158 halaman ini menunjukkan bahwa kejahatan terorganisasi masih beroperasi di New York City dan sudah menancapkan kukunya di gerakan buruh," tambahnya.

"Tidak bersalah"

Penyelidikan selama dua tahun berhasil mengungkap kejahatan keluarga Bonanno yang meliputi pemimpin klan Nicholas "Nicky Mouth" Santora, 71 tahun, yang saat ini menjalani hukuman dua tahun untuk kasus mafia terpisah.

Salah satu rekan Bonanno yang ditangkap adalah kepala Teamsters 917 di Long Island, sebuah serikat yang mewakili 1.900 pekerja di industri minuman keras, otomotif, parkir, dan industri lainnya.

Dakwaan tersebut menyatakan, Nicholas Bernhard menyalahgunakan posisinya dengan menjadikan para anggota serikat buruh sebagai klien aktivitas kriminal.

"Perbuatan seorang presiden serikat yang korup ini merugikan semua pekerja yang mencari nafkah dengan jujur," demikian bunyi dakwaan itu.

Tidak hanya pemerasan, aktivitas rentenir, dan perjudian, keluarga mafia ini juga dituduh memperjualbelikan obat yang harus dibeli dengan resep dokter, antara lain Viagra.

Tujuh terdakwa menyatakan "tidak bersalah atas semua dakwaan."

Mantan bos Bonanno, Joseph Massino, menjadi anggota tertinggi jaringan kejahatan terorganisasi New York yang menjadi saksi setelah ia divonis bersalah atas pembunuhan pada 2004.

Kemudian ia memberikan kesaksian di sidang Vincent "Vinny Gorgeous" Basciano, yang dituduh mendalangi pembunuhan seorang rekan dan divonis seumur hidup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com