Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Interim Mesir Coba Rangkul Ikhwanul Muslimin

Kompas.com - 04/07/2013, 23:31 WIB

KAIRO, KOMPAS.com — Presiden sementara Mesir, Adli Mansour, Kamis (4/7/2013), mengajak Ikhwanul Muslimin untuk turut berpartisipasi dalam kehidupan politik Mesir.

Ajakan ini disampaikan Mansour hanya sehari setelah militer Mesir menggulingkan pendahulunya, Muhammad Mursi, yang adalah tokoh Ikhwanul Muslimin.

Dalam pidatonya usai diambil sumpahnya, Adli Mansour berjanji akan menjadikan demokrasi yang lebih adil dan tidak penuh dengan kecurangan yang juga meliputi Ikhwanul Muslimin.

Ikhwanul Muslimin (IM) mengatakan tidak akan bekerja sama dengan hal yang disebut sebagai perampas kekuasaan.

Namun, organisasi itu menyerukan kepada para pendukungnya untuk tidak melakukan kekerasan bila mereka mengadakan protes.

Pemimpin gerakan tersebut, Mohammed Badie, dilaporkan telah ditangkap di kota Marsa Matrouh. Ia adalah salah seorang pucuk pimpinan Ikhwanul Muslimin yang ditangkap setelah Mursi dilengserkan.

Korban tewas

Pihak berwenang telah mengeluarkan perintah penangkapan bagi lebih dari 200 anggota lainnya. Mursi sendiri masih dikenai tahanan rumah.

Seorang wartawan di Kairo, Musthafa Abdul Rahman, melaporkan, sejauh ini militer belum memberikan alasan di balik penahanan mantan Presiden Muhammad Mursi.

"Militer tidak menyampaikan alasannya, yang jelas setelah pengumuman pelengseran tadi malam itu, langsung ada aksi penahanan pimpinan-pimpinan IM," ujarnya.

Mursi menegaskan pelengserannya adalah kudeta militer.

Angkatan bersenjata mengatakan, Mursi "gagal memenuhi tuntutan rakyat".

Pergantian kekuasaan di Mesir terjadi setelah unjuk rasa massal selama berhari-hari menentang Mursi dan Ikhwanul Muslimin. Mereka menuduh Mursi mengusung agenda berhaluan Islam dan gagal mengatasi masalah ekonomi.

Kementerian Kesehatan mengatakan, sedikitnya 10 orang tewas dan puluhan orang mengalami luka-luka dalam bentrokan di sejumlah lokasi Rabu (3/7/2013) malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com