Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Militer Tunjuk Ketua Mahkamah Agung Gantikan Mursi

Kompas.com - 04/07/2013, 03:42 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Sumber CNN.com
KAIRO, KOMPAS.com — Militer Mesir menggulingkan presiden pertama negara itu yang dipilih secara demokratis, Muhammad Mursi, Rabu (3/7/2013) malam. Ketua Mahkamah Agung Mesir ditunjuk sebagai pemimpin sementara.

Jenderal Abdel Fattah al-Sisi mengatakan, militer memenuhi "tanggung jawab sejarah" untuk melindungi negara dengan mengusir Muhammad Mursi, pemimpin Islam berpendidikan Barat yang terpilih dalam pemilu tahun lalu. "Konstitusi negara ditangguhkan, pemilihan parlemen baru akan diadakan, dan Adly Mansour, Kepala Mahkamah Agung akan menggantikan Mursi," kata Sisi.

Menurut Sisi, Mansour akan memiliki kekuatan untuk mengeluarkan deklarasi konstitusional selama periode sementara dan akan "membangun pemerintahan yang kuat dan beragam". Dia pun mengatakan, Mursi tidak memenuhi harapan rakyat dan gagal memenuhi tuntutan berbagi kekuasaan dengan kalangan oposisi yang kini pendukungnya memenuhi jalanan.

Keriuhan meledak menyusul pengumuman militer itu, yang disampaikan Rabu (3/7/2013) pukul 15.00 waktu Mesir, atau Kamis (4/7/2013) pukul 02.00 waktu Indonesia. Namun, pendukung Mursi di sisi lain bersumpah akan menentang kudeta ini sembari meneriakkan, "Ganyang pemerintahan militer" dan "Alun-alun memiliki satu juta martir".

Dalam pernyataan yang di-posting di Facebook dan halaman Twitter kepresidenan, Mursi mengatakan, penjatuhannya oleh militer ini masuk kategorisasi yang seharusnya ditolak oleh semua orang bebas bangsa ini.

"Presidenyang juga panglima tertinggi angkatan bersenjatamengatakan semua warga negara, sipil dan militer, para pemimpin dan tentara, harus mematuhi konstitusi dan tidak harus menanggapi kudeta yang membawa Mesir ke belakang," kata Mursi di laman sosial media itu. "Setiap orang harus bertanggung jawab di hadapan Allah, manusia, dan sejarah."

Menjelang pernyataan militer yang mengambil alih kekuasaan Mursi, pasukan bersenjata telah bergerak ke posisi kunci di sekitar ibu kota, menutup jembatan di atas Sungai Nil dan sekitarnya, dan membatasi demonstrasi pendukung Mursi di pinggiran Kairo.

Ketika tenggat ultimatum semakin mendekat, Mursi menawarkan pembentukan pemerintah sementara koalisi. "(Pemerintahan sementara) akan mengelola proses pemilu parlemen mendatang dan pembentukan sebuah komite independen untuk amandemen konstitusi untuk menyerahkan parlemen mendatang," katanya dalam sebuah posting di halaman Facebook-nya.

Mursi mengingatkan bahwa ratusan ribu pendukungnya dan demonstran telah berkumpul di seluruh negeri dan ia mendesak agar bangsanya diperbolehkan untuk mengekspresikan pendapat mereka melalui kotak suara. "Salah satu kesalahan yang saya tidak bisa terimasebagai presiden semua orang Mesiradalah untuk memihak salah satu pihak di atas yang lain, atau untuk menyajikan adegan dari satu sisi saja. Agar adil, kita perlu mendengarkan suara semua orang di kotak," kata pernyataan itu.

Mursi, seorang konservatif religius berpendidikan Amerika, terpilih sebagai presiden pada Juni 2012. Tetapi, peringkat dukungannya telah menurun drastis setelah pemerintahannya gagal menjaga ketertiban atau menghidupkan kembali ekonomi Mesir. Kekacauan, termasuk serangan seksual terbuka pada wanita di jalan-jalan Mesir, telah membuat para wisatawan dan investor hengkang bersamaan dengan pernyataan oposisi yang mengatakan aturan Mursi semakin otoriter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Sumber CNN.com
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com