Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Berencana Beli Peternakan Sapi di Australia

Kompas.com - 02/07/2013, 15:22 WIB
Duta Besar Indonesia untuk Australia Nadjib Riphat Kesoema memberi indikasi bahwa Indonesia berencana membeli sebuah peternakan sapi di Negara Bagian Queensland bagian utara.

Nadjib melakukan kunjungan ke wilayah teluk di Queensland tersebut bersama beberapa politisi Australia, Bob Katter dan Rob Katter, dan peternak lokal.

Dia mengunjungi beberapa peternakan sapi dan fasilitas ekspor Karumba, dan menyatakan bahwa hubungan di antara kedua negara akan menjadi lebih baik apabila Indonesia membeli salah satu peternakan tersebut.

Menurut Nadjib, pembelian tersebut akan membuka jalan untuk melakukan kerja sama lebih lanjut, seperti program pelatihan.

Peternak lokal, Barry Hughes, mengatakan, pembelian tersebut, bila terjadi, akan meningkatkan kepercayaan atas kualitas industri sapi ternak di Indonesia.

"(Duta Besar Nadjib) mengatakan, kalau Indonesia bisa membeli peternakan sapi untuk melatih pemuda pemudi Indonesia dalam bidang peternakan, mereka kemudian akan terbantu untuk mengelola peternakan sapi yang ada di Indonesia. Jadi mereka akan jadi bagian dari pembicaraan."

Hughes juga mengatakan keinginan Dubes Nadjib atas peningkatan berat sapi potong yang dikirim ke Indonesia. "Mereka berpikir serius tentang peningkatan batas 350 kilogram untuk memasukkan juga hewan-hewan yang lebih siap potong, untuk mencoba mengurangi tekanan bulan Ramadhan," katanya.

Politisi di daerah tersebut, Rob Katter, mengatakan, kunjungan tersebut positif dan membantu Dubes Nadjib untuk mendapat lebih banyak informasi mengenai pentingnya perdagangan sapi antara Indonesia dan Australia.

Menurut dia, peternak di Australia bisa berharap keputusan mengenai jumlah ekspor kuota sapi ke Indonesia akan segera diambil.

"Duta Besar Nadjib berencana untuk langsung memberi laporan kepada Presiden (SBY), dan Perdana Menteri (Rudd) akan ke Indonesia minggu ini. Belum ada komitmen mengenai jumlah kuota, tetapi mereka memberi pertanda sangat positif. Saya pikir, kalau Ramadhan mulai minggu depan, mereka sangat ingin melakukan tindakan secepat mungkin."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com