Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemimpin Oposisi Mesir Serukan Rakyat Turun ke Jalan

Kompas.com - 30/06/2013, 08:15 WIB

KAIRO, KOMPAS.com - Pemimpin oposisi Mesir, Mohammad ElBaradei, Sabtu (29/6/2013) malam, meminta seluruh warga Mesir ikut ambil bagian dalam rencana aksi protes besar-besaran yang akan digelar Minggu (30/6/2013), untuk menggulingkan Presiden Mohammad Mursi.

ElBaradei, peraih Nobel perdamaian dan mantan ketua Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), dalam pesan videonya mengatakan bahwa Presiden Mursi telah gagal memimpin Mesir ke jalan demokrasi yang benar menyusul revolusi 25 Januari 2011 yang menggulingkan Hosni Mubarak.

"Revolusi sudah pecah sehingga kita semua hidup sebagai manusia dan harus diperlakukan layaknya manusia," kata Elbaradei.

"Sayangnya, tak ada yang dicapai. Kami merasa bangsa ini mengalami kebuntuan dan negeri akan runtuh bukan karena presiden berasal dari Ikhwanul Muslimin, dan bukan karena hanya satu partai politik yang berkuasa," sambung Elbaradie.

"Negeri ini ambruk karena pemerintahnya gagal. Benar-benar gagal," kata pendiri Partai Dostour itu.

"Kami memberi dia (Mursi) pilhan kami untuk memimpin, namun dia tak tahhu cara memimpin. Negeri ini sudah rusak. Ini bukan Mesir dan ini bukan revolusi," ujar Elbaradei.

Di saat banyak kelompok oposisi menyerukan unjuk rasa anti-Mursi hari ini, Elbaradei justru berkata tujuannya adalah rakyat kembali memberikan suara dalam pemilu dengan memaksa Mursi menentukan pemelihan presiden yang dipercepat.

"Semua warga Mesir harus turun ke jalan besok (Minggu) dan mengatakan kami ingin pemilu kembali digelar dan ingin membangun kembali fondasi rumah yang akan didiami warga," ujar Elbaradei.

Sementara itu, Presiden Mursi menyebut oposisi adalah kelompok pecundang yang tak bisa mengalahkannya dalam pemilu lalu membawa kekesalan mereka je jalanan.

Mursi mengandalkan dukungan besar Ikhwanul Musllimin untuk menghadapi para pengunjuk rasa.
 di jalanan.

Militer Mesir sudah bersiaga mengantipasi unjuk rasa besar ini. Personel militer sudah dikerahkan ke kota-kota besar di tengah rumor para jenderal akan mengambil alih pemerintahan jika terjadi pertumpahan darah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Arabiya
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com