Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obama: Kunjungan ke Mandela Tergantung Keluarganya

Kompas.com - 29/06/2013, 03:24 WIB
PRETORIA, KOMPAS.com — Presiden Amerika Serikat Barack Obama tiba di Afrika Selatan, Jumat (28/6/2013) siang waktu setempat. Kedatangan Obama di negara ini dibayangi memburuknya kesehatan ikon anti-apartheid Nelson Mandela.

Obama tidak membantah bahwa kunjungannya ke Afrika Selatan juga untuk menjenguk Mandela. Namun, kata Obama, apakah dia bisa menjenguk atau tidak, hal itu diserahkan kepada keluarga Mandela.

"Kami akan melihat seperti apa situasinya ketika kami mendarat," kata Obama, dalam perjalanan ke Johannesburg. "Saya tidak butuh foto, dan hal terakhir yang ingin saya lakukan adalah terlihat menonjol ketika pada saat bersamaan keluarga berkonsentrasi terhadap kondisi Mandela."

Obama meninggalkan Amerika ke benua Afrika, Rabu (26/6/2013), untuk menyambangi Senegal, Afrika Selatan, dan Tanzania. Perjalanan ini merupakan yang kedua semenjak dia menjadi Presiden Amerika Serikat.

Tujuan perjalanan berseri Obama adalah meningkatkan peluang investasi perusahaan Amerika di benua tersebut. Obama juga mendorong isu pembangunan, seperti masalah kesehatan dan pangan, sekaligus mempromosikan demokrasi.

Kunjungan Obama dilakukan seiring kehadiran investasi China di benua ini secara agresif. Miliaran dollar Amerika dikucurkan China ke Afrika sehingga posisi China kini menggantikan Amerika sebagai mitra dagang terbesar.

Kondisi Mandela

Mandela
masih dirawat di rumah sakit di Pretoria. Meski sudah jauh hari pensiun, Mandela tetap menjadi tokoh populer di negeri ini.

Mantan istri Mandela, Winnie Madikizela-Mandela, mengatakan bahwa kondisi mantan Presiden Afrika Selatan tersebut membaik meski masih sensitif. "Ada perbaikan besar, tetapi secara klinis ia masih sehat," katanya kepada wartawan.

Mandela menjadi tokoh internasional selama 27 tahun dipenjara menentang apartheid, sistem segregasi rasial yang berlaku di Afrika Selatan. Dia terpilih sebagai presiden kulit hitam pertama di negara itu pada 1994, empat tahun setelah ia dibebaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com