Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Syarat Dipenuhi, Edward Snowden Mungkin Pulang ke Amerika

Kompas.com - 28/06/2013, 21:22 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Ayah dari Edward Snowden, pelaku pembocor data intelijen AS, Jumat (28/6/2013), mengatakan, putranya kemungkinan mau kembali ke AS dengan sejumlah syarat.

Dalam wawancara dengan NBC, ayah Snowden mengatakan, dia berencana mengirim surat kepada Jaksa Agung AS Eric Holder terkait syarat-syarat itu.

Salah satu syarat yang diajukan adalah jaminan Edward Snowden tak akan ditahan sebelum diajukan ke pengadilan.

Dalam wawancara itu, ayah Snowden mengungkapkan ketakutannya bahwa anaknya akan dimanipulasi banyak pihak, termasuk WikiLeaks.

Edward Snowden meninggalkan AS setelah membocorkan detail pengawasan internet dan telepon terhadap warga AS yang dilakukan dinas rahasia.

Edward kabur ke Hongkong lalu berencana terbang ke Kuba. Namun, saat pesawat yang membawanya menuju Havana transit di Moskwa, dia meninggalkan pesawat terbang dan tidak kembali lagi.

Dia kini diyakini masih berada di area transit bandara Sheremetyevo, Moskwa.

Pemerintah Amerika Serikat sangat menginginkan Snowden. Masalah ini kemudian memicu perselisihan diplomatik dengan Hongkong, China, dan Rusia.

Pemerintah Hongkong mengatakan memberi izin Snowden untuk meninggalkan kota itu pada Minggu (23/6/2013) karena Pemerintah AS melakukan kesalahan dalam dokumen yang dikirim terkait penangkapan Snowden.

Salah satu kesalahan itu adalah kekeliruan dalam menuliskan nama tengah Snowden. Namun, AS tak menerima alasan tersebut.

Pejabat Hongkong bersikeras dalam catatan imigrasi nama tengah Snowden adalah Joseph. Namun, Pemerintah AS menuliskan James sebagai nama tengah Snowden. Bahkan di dokumen lain nama pemuda itu hanya ditulis Edward J Snowden.

"Saya menghabiskan tiga tahun mengusahakan hubungan baik antara Hongkong dan AS, dan kini kami kehilangan kepercayaan dalam tahap ini," kata salah seorang diplomat senior AS di Hongkong, Stephen Young.

Edward Snowden meninggalkan pekerjaannya yang bergaji tinggi sebagai teknisi internet untuk Agensi Keamanan Nasional (NSA) dan pergi ke Hongkong pada 20 Mei lalu.

Dari bekas koloni Inggris itu, dia kemudian membeberkan serangkaian informasi terkait upaya NSA mengumpulkan informasi telepon dan internet secara global, termasuk dari China dan Hongkong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Sumber Sky News
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com