Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah Mabuk Berat, Anak Tujuh Tahun Disuruh Mengemudi Mobil

Kompas.com - 21/06/2013, 19:04 WIB
SYDNEY, KOMPAS.com — Perilaku seorang pria Australia ini tidak pantas ditiru. Bayangkan, dia meminta anak laki-lakinya mengemudikan mobil karena dirinya mabuk berat.

Insiden ini terjadi pada Jumat (21/6/2013) di kawasan Gold Coast Australia. Polisi yang sedang berpatroli menghentikan sebuah mobil yang melaju tanpa menyalakan lampu depannya pada pukul 03.00 dini hari.

Setelah dihentikan, betapa terkejutnya polisi setelah melihat pengemudi mobil tersebut adalah seorang anak laki-laki berusia tujuh tahun.

Sementara, di kursi penumpang seorang pria tergeletak tak berdaya akibat mabuk.

"Seorang pria telah didakwa melakukan pelanggaran aturan lalu lintas serius, setelah patroli polisi menghentikan mobil yang dikemudikan bocah tujuh tahun di Surfers Paradise," demikian keterangan polisi.

Pria berusia 41 tahun itu didakwa melakukan tindakan berbahaya dengan kendaraan bermotor. Selain itu, dia juga didakwa karena mengonsumsi alkohol berlebihan.

Sementara itu, si bocah kini berada dalam perawatan pihak keluarganya.

"Saya hanya bisa menggelengkan kepala dan sangat terkejut mengetahui kegilaan ini," kata Menteri Transportasi Negara Bagian Queensland, Scott Emerson, kepada ABC.

"Saya sudah berulang kali menyampaikan betapa buruknya jumlah korban akibat kecelakaan lalu lintas kita," lanjut Emerson.

Penasihan keamanan mengemudi dari Royal Automobile Club Queensland, Joel Tucker, mengatakan bahwa dirinya sangat bersyukur tak ada korban dalam insiden itu.

"Anak-anak seusia itu belum memiliki kapabilitas mental atau fisik untuk mengendarai mobil dengan aman," kata Tucker.

"Sangat memprihatinkan mengetahui seorang bocah dipaksa mengemudikan sebuah mobil," Tucker menegaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com