Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Etiopia Tetap Lanjutkan Pembangunan Bendungan Sungai Nil

Kompas.com - 20/06/2013, 22:26 WIB


ADDIS ABABA, KOMPAS.com
 — Etiopia mempertahankan rencana untuk membangun bendungan di Sungai Nil, menjelang pertemuan regional tentang penggunaan air sungai di Sudan. Pertemuan tentang penggunaan air Sungai Nil ini dilangsungkan di ibu kota Sudan Selatan, Juba, Kamis (20/6/2013).

Minggu lalu, Etiopia membuat marah Pemerintah Mesir dengan meratifikasi penggunaan air Sungai Nil dan mengabaikan perjanjian abad ke-19 tentang penggunaan air sungai itu.

Dalam wawancara dengan BBC, Duta Besar Etiopia untuk Inggris, Berhanu Kebede, mengatakan, negara itu tidak ambil bagian dalam perjanjian awal pembagian air sungai.

Namun, ia mengatakan, pembangunan bendungan baru akan membantu mengembangkan pembangkit listrik untuk Etiopia dan negara-negara tetangga.

Kebede mengatakan, para pakar menyimpulkan pembangunan gedung itu tidak akan membahayakan negara-negara di hilir termasuk Mesir.

"Bendungan ini dibangun untuk menghasilkan pembangkit tenaga air bagi Etiopia dan negara-negara tetangga. Pembangunan ini bahkan dapat membuka babak baru dalam sejarah hubungan negara-negara di sepanjang sungai," kata Berhanu Kebede.

Bendungan senilai 4,2 miliar dollar AS itu akan menjadi proyek pembangkit tenaga air terbesar di Afrika dan dijadwalkan akan selesai tahun 2017.

Sekitar 86 persen air Sungai Nil yang mengalir ke Mesir berasal dari Sungai Nil Biru dari Etiopia.

Sungai Nil Biru bergabung dengan Sungai Nil Putih di ibu kota Sudan, Khartoum, dan membentuk Sungai Nil yang mengalir ke Mesir.

Kairo mengatakan khawatir atas pembangunan bendungan itu.

Sungai Nil melintas di sepanjang 6.695 kilometer melewati 11 negara mulai dari Rwanda dan Burundi ke kawasan Laut Tengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com