Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Tanah Fukushima Tercemar Isotop Beracun

Kompas.com - 19/06/2013, 16:32 WIB

TOKYO, KOMPAS.com — Operator pembangkit nuklir Fukushima, Jepang, mengakui telah menemukan kandungan tinggi isotop beracun, Strontium-90, dalam air tanah di sekitar pembangkit.

Pejabat Tokyo Electric Power, Tepco—operator pembangkit Fukushima—mengatakan dalam jumpa pers, Rabu (19/6/2013), hasil uji coba menunjukkan kandungan Strontium-90 dalam air tanah meningkat 100 kali lebih besar sejak akhir tahun lalu.

Wartawan BBC di Tokyo, Rupert Wingfield Hayes, mengatakan, kebocoran air yang terkontaminasi dari mesin pendingin reaktor yang rusak itu merembes ke tanah.

Tepco sebelumnya selalu menyanggah bahwa air yang terkontaminasi meresap ke tanah.

Pengumuman itu akan menghambat rencana Tepco untuk memompa air tanah di seputar pembangkit ke laut.  

Strontium-90 dihasilkan akibat pecahan uranium dan plutonium dalam reaktor nuklir.

Kandungan ini sangat mudah terserap tubuh manusia dan diperkirakan merupakan penyebab kanker tulang.

Kandungan strontium di Fukushima lebih dari batas yang diperbolehkan.

Tepco mengatakan kemungkinan bahan radioaktif itu meresap ke tanah akibat kebocoran reaktor.

Pembangkit nuklir Fukushima ini mengalami sejumlah masalah, termasuk kebocoran dan dua kali mati listrik.

Sejumlah masalah ini menyebabkan banyak kalangan yang mempertanyakan kemampuan Tepco untuk menonaktifkan pembangkit nuklir tersebut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com