Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NSA: Program Penyadapan Gagalkan 50 Rencana Teror

Kompas.com - 19/06/2013, 16:10 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Direktur Badan Keamanan Nasional (NSA) Jenderal Keith Alexander mengklaim penyadapan komunikasi warga yang dilakuan Pemerintah Amerika Serikat terbukti berhasil menggagalkan setidaknya 50 rencana teror di seluruh dunia.

Sejumlah rencana teror yang berhasil digagalkan antara lain rencana meledakkan bursa saham New York dan koran Denmark yang menerbitkan kartun wajah Nabi Muhammad.

Dalam sebuah rapat dengar pendapat terbuka yang jarang terjadi dengan komite intelijen DPR, Jenderal Alexander mengatakan, dua program yang terungkap ke publik sangat penting dalam upaya memerangi terorisme.

"Kedua program itu sangat  membantu komunitas intelijen untuk menyambung titik-titik," kata Alexander dalam rapat di Capitol Hill.

Alexander menambahkan, setidaknya 10 rencana aksi teror di wilayah AS digagalkan dan sebagian besar dibantu penyadapan telepon.

"Saya akan menyerahkan detail rencana-rencana teror itu untuk anggota komite, namun semua detail itu rahasia," ujar Alexander.

Program NSA yang dimaksud Alexander adalah mengumpulkan data pembicaraan telepon dan penggunaan internet di Amerika Serikat oleh orang asing yang diduga terkait dengan terorisme.

Rincian program inilah yang kemudian dibocorkan Edward Snowden, mantan kontraktor untuk NSA kepada harian The Washington Post dan The Guardian.

Akibat ulah Snowden ini, Alexander mengatakan, AS mengalami kerugian signifikan dan hubungan AS dengan para sekutunya rusak.

Masih dalam rapat yang sama, Deputi Direktur FBI Sean Joyce mengatakan, lewat program penyadapan ini NSA mampu mengidentifikasi seorang ektremis Yaman yang berhubungan dengan seorang pria di Kansas City bernama Khalid Ouazzani.

Dari hasil penyadapan pembicaraan mereka, aparat keamanan AS berhasil mengidentifikasi kaki tangan kelompok teror dan menggagalkan rencana meledakkan bursa saham New York.

Dalam sidang di pengadilan federal pada Mei 2010, Ouazzani mengaku bersalah terlibat dalam sebuah konspirasi yang memberi dukungan materi bagi sebuah organisasi teroris, penipuan bank, serta pencucian uang.

Meski mengaku, Ouazzani tidak didakwa terlibat konspirasi rencana peledakan bursa efek New York.

Sean Joyce menambahkan, program NSA ini juga berhasil mengidentifikasi seorang penyandang dana teroris di San Diego dan menangkapnya pada Oktober 2007.

Sementara itu, Edward Snowden, yang diyakini berada di Hongkong, mengancam akan membeberkan lebih banyak lagi rincian program NSA yang bisa menembus data internet di dalam server pribadi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com