Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerusuhan di KJRI Jeddah, Ada yang Teriak "Serbu, Serbu"

Kompas.com - 10/06/2013, 09:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Tatang Budie Utama Razak menduga, ada provokasi dalam kerusuhan yang terjadi di Konsulat Jenderal RI Jeddah, Minggu (10/6/2013) waktu setempat. Peristiwa itu menewaskan seorang TKI bernama Marwah binti Hasan.

"Tadinya situasi tenang, ketika ada yang mencoba menenangkan, malah dipukuli. Ada yang teriak, 'Serbu, serbu'. Tampaknya ada yang memprovokasi dan memaksa membuka pintu," kata Tatang, saat diwawancarai Metro TV, Senin (10/6/2013) pagi.

Sejauh ini, kata dia, belum ada laporan apakah ada orang-orang yang telah diamankan pihak kepolisian. "Tapi tindakan anarkis ini. Security KJRI dianiaya dan sempat masuk ICU. Massa sangat banyak, polisi hanya menghalau, kami belum dapat info apakah ada orang Indonesia yang ditahan," ujarnya.

Untuk mengantisipasi kejadian yang sama, pihak Kementerian Luar Negeri, KJRI, dan kepolisian setempat telah mengadakan pertemuan. Rencananya, KJRI akan tetap membuka pelayanan pada hari ini, dengan penyerahan 5.000 dokumen keimigrasian. Sebanyak 100 orang petugas keamanan akan dikerahkan.

"Tapi kami lihat juga, apabila situasi tidak kondusif, kami lihat situasinya," kata Tatang.

Sebelumnya diberitakan, ribuan pekerja Indonesia di Jeddah, Arab Saudi, mengamuk di Konsulat Jenderal RI, Minggu (9/6/2013) waktu setempat. Mereka membakar beragam perkakas di pintu masuk Konsulat dan berusaha menerobos untuk melakukan pembakaran gedung. Aksi tersebut dipicu kemarahan atas proses dokumen perjalanan. Kerusuhan ini adalah buntut dari insiden pada Sabtu (8/6/2013). Saat itu para pekerja perempuan Indonesia "menyerbu" Konsulat untuk mendapatkan dokumen perjalanan.

Para pekerja Indonesia di Arab Saudi yang tak memiliki izin bekerja punya tenggat waktu hingga 3 Juli 2013 untuk "melegalkan" keberadaan dan aktivitas mereka. Dokumen yang harus dipastikan mereka miliki adalah visa kerja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com