Tersangka Penikaman Prajurit Mengakui Perbuatannya

PARIS, KOMPAS.com — Pria yang menjadi tersangka penusukan tentara Perancis yang ditangkap pada Rabu (29/5/2013) telah mengakui perbuatannya. Demikian jaksa penuntut Paris, Xavier Molins.

"Tersangka sudah mengakui perbuatannya dan kemungkinan besar aksinya didasari ideologi agamanya," tambah Molins.

Molins menambahkan, pria bernama Alexandre D yang baru saja berulang tahun ke-22 itu diketahui adalah seorang mualaf dan pernah diperingatkan polisi pada 2009 karena melakukan shalat di tengah jalan.

Lebih jauh Molins menjelaskan, tersangka memang berniat untuk membunuh prajurit Cedric Cordiez yang ditusuk di bagian lehernya di kawasan bisnis yang sibuk di La Defense, Paris.

Molins melanjutkan, dari rekaman CCTV terlihat memberi dua bilah pisau satu jam sebelum aksi penusukan. Dia juga terekam sempat melaksanakan shalat delapan menit sebelum dia menusuk si prajurit.

Sementara itu, Kepala Bagian Penyidikan Kepolisian Paris, Christian Flaesch, mengatakan, polisi tak menemukan catatan apa pun terkait keterlibatan tersangka dengan kelompok ekstremis mana pun.

"Selain shalat di tengah jalan, tak ada perbuatan lain tersangka yang bisa dianggap berbahaya," kata Flaesch.

"Dia datang dari sebuah keluarga biasa yang terhormat," sambung dia.

Tersangka penusukan ditangkap di kediaman kawannya di kawasan Yvelines, dekat kota Paris. Aparat keamanan memastikan kawan tersangka tidak terlibat dalam penusukan ini.