Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Golput, Estonia Terapkan E-Voting

Kompas.com - 16/05/2013, 07:50 WIB
Kontributor Singapura, Ericssen

Penulis

TALLINN, KOMPAS.com - Bagi negara yang demokrasinya masih muda, meningkatnya angka golongan putih (golput) merupakan fenomena yang mengkhawatirkan. Estonia, yang demokrasinya baru berusia 22 tahun tidak luput dari kecemasan itu.

Untuk menekan jumlah orang yang golput, pemerintah negara Baltik itu menerapkan electronic voting. Sistem itu pertama sekali dimulai pada pemilu lokal tahun 2005 dan berjalan sukses hingga sekarang. Estonia merupakan negara pertama di dunia yang menerapkan e-voting. E-voting tidak menghapuskan TPS di mana warga biasanya memberikan suara.

E-voting menolong warga yang terlalu sibuk dan terlalu jauh untuk datang ke TPS. Terbukti, 16 persen warga mengatakan mereka tidak akan memilih jika sistem itu tidak diterapkan. Partisipasi warga yang menggunakan e-voting terus meningkat dari hanya 1,9 persen tahun 2005, menjadi 24.3 persen pada pemilu parlemen tahun 2011.

Kecanggihan teknologi negara yang dijuluki E-Stonia ini menjadi kunci keberhasilan sistem tersebut. Cukup menggunakan E-KTP yang dimasukkan ke card reader di komputer, warga dapat memilih. Bahkan, di pemilu terakhir, warga dapat menggunakan nomor handphone sebagai bukti identifikasi ketika memilih. Penetrasi internet yang tinggi menjadi kunci untuk mengakses internet. Konstitusi Estonia menuliskan internet merupakan hak asasi manusia setiap warga.

Kompas.com mewawancarai Ivar Hendla, dosen Ilmu Hubungan Internasional di Universitas Teknologi Tallinn terkait penerapan e-voting itu. Ivar menjelaskan banyak yang mengkhawatirkan terjadinya kecurangan dan potensi serangan hacker. Untuk mencegah hal tersebut, Estonia benar-benar mempersiapkan dengan matang E-KTP. Kartu identitas itu dilengkapi dengan chip khusus dan kode spesial yang hanya akan mengindentifikasi pemilik kartu bersangkutan.

Ivar juga menyebutkan tingginya kepercayaan publik sangat krusial. "Warga percaya dengan pemerintah dan komisi pemilihan umum, mereka yakin tidak akan ada kecurangan."

Ivar menambahkan kerahasiaan suara yang diberikan sangat terjamin. "Perangkat khusus dipakai untuk memastikan nama pemilih akan langsung dipisahkan dengan suaranya ketika KPU mulai menghitung suara."

Bisakah Indonesia dengan E-KTP-nya mengimplementasikan e-voting pada pemilu 2014?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com