Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Prihatin dengan Tingkat Kekerasan di Sydney

Kompas.com - 28/04/2013, 18:31 WIB
L Sastra Wijaya

Penulis

SYDNEY, KOMPAS.com - Polisi di kota Sydney menyatakan prihatin dengan tingkat kekerasan menggunakan senjata api sepekan ini.

Asisten Komisioner Polisi Negara Bagian New South Wales, Arthur Katsogiannis, mengatakan, minggu lalu adalah salah satu minggu terburuk dalam karirnya sebagai polisi. Saat itu dim Sydney terjadi lima kematian, dengan delapan penembakan di daerah umum. Delapan orang terluka.

Menurut laporan smh.com.au, awal pekan lalu dimulai dengan tewasnya seorang wanita karena tusukan di Sydney Barat, dan diakhiri dengan penembakan di Smitfield yang menyebabkan empat orang mengalami luka serius. "Ini pasti merupakan salah satu minggu terburuk dalam sejarah Sydney," kata Katsogiannis. "Tentu saja, kami muak dan masyarakat juga muak dengan keadaan seperti ini."

Menurut Katsogiannis, tiga kematian disebabkan karena "insiden domestik". "Ini mungkin tampaknya seperti anomali, dan hanya kebetulan saja semuanya terjadi dalam 7 hari terakhir. Mungkin karena bulan purnama, saya tidak tahu juga," tambah Katsogiannis.

Pihak oposisi menuduh bahwa tingginya angka pembunuhan minggu ini, disebabkan karena pemerintah mengizinkan budaya kekerasan menggunakan senjata api terus berlanjut.

"Dari penembakan di taman nasional sampai ke penembakan di jalan-jalan Sydney, pemerintahan O'Farrell membiarkan senjata api menguasai NSW," kata pemimpin oposisi di NSW, John Robertson.

Namun Menteri Urusan Kepolisian NSW, Michael Gallacher, membantah semua hal tersebut. "Selama 16 tahun sebelumnya, pemerintahan partai Buruh tidak berbuat banyak. Kami sekarang sudahn melakukan reformasi untuk mengurangi tingkat kriminal, mereka tidak melakukan apapun," kata Gallacher.

Menurut laporan koresponden Kompas di Australia, L Sastra Wijaya, meski angka kriminal dalam minggu lalu tinggi, secara keseluruhan, insiden senjata api di tempat umum menurun. Bulan April 2012, terjadi 34 kasus penembakan, sementara di tahun 2013, turun  menjadi 10 kasus.

Secara keseluruhan, polisi masih mencari seorang pria yang meninggalkan sebuah unit dimana seorang wanita ditemukan tewas di tangga setelah pintu rumahnya terbakar di Werrrington hari Minggu lalu.

Hari Senin, polisi menemukan jasad Kate Malonyay (32) di unitnya di Mosman, beberapa hari setelah meninggal. Dua hari kemudian, mantan pacar Kate, Elliott Coulson, jatuh dari balkon lantai 26 di Gold Coast ketika polisi mendatanginya.

Hanya hari Selasa minggu lalu tidak ada kabar kematian di Sydney. Hari Rabu, polisi menemukan mayat seorang ibu dan anak perempuannya di rumah mereka di Auburn. Polisi kemudian menemukan mayat tersangka Hong Rui Fu (28), di jalur kereta api di luar kota, dua hari setelah kematian istrinya Doris Yan (26) dan mertuanya Yu Ling (49).

"Kami memperkirakan individu ini bertanggung jawab atas pembunuhan di Auburn," kata Katsogiannis.

Bahkan di hari libur hari Anzac yang jatuh Kamis (25/4/2013), Sydney tetap berdarah. Dua pria yang tinggal di jalan yang sama tewas atas insiden yang disebut polisi sebagai pembunuhan- bunuh diri.

Hari Jumat, 15 peluru ditembakkan ke sebuah rumah di Smithfield. Polisi sedang menyelidiki apakah kasus ini berhubundgan dengan peristiwa hari Senin, saat dua pria mederita luka tembakan di kawasan Fairfield.

Asisten Komisioner Katsogiannis mengatakan minggu ini merupakan tragedi bagi semua pihak termasuk juga polisi. "Polisi juga manusia. Kami juga akan mengalami trauma ketika mengunjungi lokasi kejadian. Meskipun kami terlatih, kami tidak bisa mengantisipasi apa yang akan kami temui di  lokasi." kata Katsogiannis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com