Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertengkar, Seorang Ibu Remas Testis Lawannya hingga Tewas

Kompas.com - 24/04/2013, 10:53 WIB

HAIKOU, KOMPAS.com — Seorang ibu di China diseret ke pengadilan dengan tuduhan membunuh seorang pria karena meremas testis atau buah zakar pria tersebut sedemikian kencang hingga tewas.

Perempuan itu, lapor MailOnline, Selasa (23/4/2013), sedang menjemput putranya dari sekolah ketika dia kemudian terlibat perselisihan dengan seorang penjaga toko. Perselisihan terjadi karena perempuan itu memarkir sepeda listriknya di depan toko pria itu di Distrik Meilan, Kota Haikou, Hainan. Pria yang dilaporkan berusia 42 tahun itu keluar dari toko dan mengatakan kepada ibu itu bahwa dia tidak boleh meninggalkan sepedanya di lokasi tersebut.

Perempuan itu tidak terima dengan teguran tersebut. Mereka dilaporkan terlibat adu mulut hebat. Perkelahian pun terjadi dan perempuan itu memanggil kakak dan suaminya untuk membantu. Namun, dia kemudian dilaporkan menyambar testis pria itu dan meremasnya sedemikian kencang.

Menurut laporan seorang saksi, perempuan itu memegang buah pelir pria itu sambil berteriak, "Saya akan meremasnya sampai mati, kamu tidak akan pernah punya anak-anak lagi."

Pria itu digambarkan tergeletak di tanah saat dirawat para paramedis sebelum dilarikan ke rumah sakit. Namun, tidak ada yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan nyawanya.

Dr Irwin Goldstein, seorang urolog dan direktur San Diego Sexual Medicine, mengatakan, cukup masuk akal bahwa peremasan testis menyebabkan kematian pria itu. Dia mengatakan kepada situs web Gizmodo, sebagaimana dikutip MailOnline, "Ya, testis sangat peka sentuhan dan ada pelepasan adrenalin yang besar ketika ada kekuatan berlebihan yang menimpa organ-organ itu. Nyeri testis menjalar hingga perut bagian bawah, mesenteric plexus, dan menyebabkan para pria menghentikan secara tiba-tiba apa yang sedang mereka lakukan, berbaring di tanah, menutup mata mereka, dan menekuk lutut mereka. Serangan jantung tentu dapat terjadi akibat rasa sakit dari testis yang diremas secara sangat kencang."

Perempuan itu terancam hukuman yang ditimpakan kepada seorang pembunuh jika ia terbukti bersalah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com