KOMPAS.com - Pemerintah Suriah meminta Dewan Keamanan PBB menetapkan status teroris bagi kelompok Al-Nusra. Pemerintah Suriah menuding kelompok radikal ini sebagai biang keladi penyerang terhadap rakyat dan institusi pemerintah.
Menurut warta AP pada Jumat (12/4/2013), pada Selasa lalu, pemimpin jaringan Al Qaeda Irak Abu Baker al-Baghdadi mendeklarasikan penggabungan kelompoknya dengan Al-Nusra. Dua hari sebelumnya, pentolan pusat Al Qaeda Ayman al-Zawahiri menegaskan pentingnya penyatuan jihad di seluruh Suriah. Lantaran itulah, pada Rabu, pentolan Al-Nusra Abu Mohammed al-Jawalani menyatakan bergabung dengan bos Al-Qaeda itu.
Al-Jawalani mengakui pihaknyalah yang berada di balik tudingan pemerintah Suriah itu. Bahkan, langkah kekerasan Al-Nusra itu sudah dilaksanakan sejak krisis Suriah dimulai pada 2011 silam.
Pada bagian lain, Kementerian Luar Negeri Suriah mengatakan penggabungan Al-Nusra dengan Al Qaeda itu menunjukkan kalau pemberontak Suriah memang bagian dari terorisme. "Kami berperang melawan kelompok teroris,"begitu bunyi surat pihak Suriah ke PBB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.