Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Kapal Perang Jepang Kunjungi Brunei

Kompas.com - 10/04/2013, 09:01 WIB
Wisnu Dewabrata

Penulis

BANDAR SERI BEGAWAN, KOMPAS.com - Dua kapal perang Pasukan Bela Diri Maritim Jepang (JMSDF), kapal perang jenis penghancur (destroyer) JS Setogiri dan JS Yamayuki, berlabuh di Pelabuhan Komersial Muara, Brunei Darussalam, dalam acara lawatannya selama tiga hari, 10-13 April 2013, di negeri itu.

Hal itu diumumkan pemerintah Brunei melalui pemberitaan, salah satunya di harian Borneo Bulletin, Rabu (10/4/2013). Kehadiran kedua kapal perang itu bersamaan dengan dimulainya pertemuan antar menteri luar negeri kesepuluh negara anggota ASEAN (AMM) ke-22, yang berlangsung dua hari, 10-11 April, di gedung Pusat Konvensi Internasional (ICC), Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam.

Wartawan Kompas, Wisnu Dewabrata, hadir di Brunei untuk meliput even AMM, yang merupakan tahap awal sekaligus persiapan pertemuan pertama tingkat kepala negara (ASEAN Summit), 24-25 April 2013, di bawah kepemimpinan Brunei Darussalam tahun ini.

Lebih lanjut dikabarkan, kedua kapal perang itu mengangkut 430 personel JMSDF, termasuk di antara mereka 40 orang kadet. Sepanjang tiga hari ke depan, kedua kapal perang itu juga akan terlibat dalam sejumlah kegiatan yang digelar Angkatan Laut Brunei Darussalam (RBN).

Posisi Brunei sebagai Ketua ASEAN kali ini terbilang strategis apalagi jika dikaitkan dengan statusnya yang juga sebagai salah satu dari empat negara ASEAN yang memiliki klaim wilayah (claimant states) di Laut China Selatan. Seperti diwartakan, empat negara ASEAN termasuk Malaysia, Filipina, dan Vietnam bersengketa dengan China, yang mengklaim hampir 90 persen dari kawasan perairan kaya sumber daya alam sekaligus juga jalur transportasi laut strategis dunia.

Sementara itu, Jepang juga bersengketa dengan China di Laut China Timur, memperebutkan gugusan pulau, Kepulauan Senkaku menurut penamaan versi Jepang atau juga disebut Kepulauan Diaoyu sesuai penamaan versi China. Ketegangan di kawasan itu juga terbilang cukup panas lantaran hubungan kedua negara juga diwarnai luka sejarah masa lalu ketika militer Jepang mengekspansi wilayah China di masa Perang Dunia II.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com