ITB, Saksi Mata Hangatnya sang "Iron Lady"

KOMPAS.com - Bagi para pemimpin bangsa di dunia, Margaret Thatcher dikenal sebagai sosok yang tegas dan keras. Namun, ketika berkunjung ke Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB), kerasnya sang "Iron Lady" tak terlihat sama sekali.

Margaret Thatcher berkunjung ke Kampus ITB pada Kamis, 11 April 1985. Saat itu, dia menyediakan waktu tanya jawab pada diskusi yang dilakukan di Aula Barat ITB.

Prof Sukeni Sudigdo merasakan sendiri kelembutan Thatcher. Saat pertanyaannya tidak didengar oleh wanita yang saat itu menjabat sebagai Perdana Menteri Inggris, dia mengajak Prof Sukeni untuk duduk di sebelahnya.

"Madame, apakah Anda berkenan agak keras bicara? Saya tidak dapat menangkap pertanyaan yang Anda ajukan atau barangkali Anda bersedia duduk di samping saya," pinta Thatcher.

Profe Sukeni saat itu langsung berdiri. Dia terlihat ragu melangkah ke depan. Tetapi dengan isyarat, Thatcher mengatakan agar ia mendekat saja. Kedua wanita itu kemudian terlibat dalam pembicaraan yang serius dan bisik-bisik.

"Saya berbicara tentang kemungkinan pengembangan monoclonal antibody production," ujar Prof Sukeni, sesaat setelah diskusi, kepada Kompas.

Wanita ini terlihat sangat gembira. Hanya ia satu-satunya yang sempat duduk di samping wanita yang berkuasa di Inggris itu, pada jarak tak lebih dari setengah meter.