Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nigeria Tidak Bayar Tebusan untuk Sandera Perancis

Kompas.com - 17/03/2013, 03:26 WIB

ABUJA, KOMPAS.com - Pemerintah Nigeria, Sabtu (16/3/2013), menolak untuk membayar uang tebusan kepada kelompok penculik yang menyandera sebuah keluarga Perancis, setelah Menlu Perancis mengadakan pertemuan dengan Presiden Goodluck Jonathan terkait masalah ini.

"Kami memiliki kebijakan, tidak membayar tebusan kepada teroris namun kami akan melakukan apapun yang kami bisa agar para sandera bisa dibebaskan dengan selamat," kata Menlu Nigeria, Olugbenga Ashiru dalam jumpa pers bersama Menlu Perancis, Laurent Fabius.

Fabius, yang tiba di Nigeria pada Jumat (15/3/2013), telah terlebih dahulu berjumpa dengan Presiden Nigeria, Goodluck Jonathan terkait masalah penculikan ini.

"Tentu saja kami membicarakan masalah penculikan ini," kata Fabius.

"Ada delapan warga negara Perancis yang kini disandera di wilayah Nigeria. Kami sangat berharap semua sandera Perancis dibebaskan," ujar Fabius.

Selain keluarga Perancis yang terdiri dari tujuh orang, seorang insinyur asal Perancis juga diculik di Negara Bagian Katsina, Nigeria, pada Desember lalu.

Kelompok militan Ansaru, yang diyakini adalah pecahan Boko Haram, mengklaim bertanggung jawab atas penculikan warga Perancis itu. Boko Haram yang memerangi pemerintah Nigeria, sebelumnya tidak pernah mengincar warga asing di Nigeria.

Namun, Ansaru -kelompok yang terbilang baru ini- lebih mengkhususkan diri dalam penculikan warga negara asing. Sebelumnya, Ansaru juga menculik dan kemudian mengklaim telah membunuh tujuh warga asing yang mereka culik di Negara Bagian Bauchi, awal tahun ini.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com