Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-ledakan Bom, Karachi Mencekam

Kompas.com - 04/03/2013, 17:03 WIB

ISLAMABAD, KOMPAS.com — Kota Karachi, Pakistan, menetapkan masa berkabung tiga hari pasca-ledakan bom yang meluluhlantakkan sebuah kawasan yang dihuni mayoritas penganut Syiah dan menewaskan sedikitnya 45 warga setempat.

Sekolah-sekolah dan kantor-kantor tutup mengikuti seruan mogok untuk menggelar aksi protes di Abbas Town.

Aksi mogok diserukan oleh koalisi partai politik setempat. Moda transportasi publik menganggur di jalanan dan stasiun BBM tutup. Begitu pula usaha lainnya.

Belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan mematikan itu. Bom diletakkan dekat sebuah masjid yang baru saja selesai dipakai untuk salat berjamaah.

Ledakan yang terjadi pada Minggu (3/3/2013) malam itu menghancurkan sejumlah bangunan, membakar beberapa lainnya, dan mengakibatkan kepulan asap pekat ke udara yang diikuti dengan padamnya aliran listrik di sebagian kota.

Polisi kini menyelidiki apakah bom ini merupakan kasus bunuh diri. Sementara laporan lain menyebut ada ledakan kedua pasca-ledakan utama. Korban luka menurut aparat mencapai lebih dari 150 orang.

Sasaran Syiah

Polisi menyatakan 45 orang tewas dan 150 lainnya cedera akibat bom Karachi ini.

 

 

Sanak keluarga berkerumun di sekitar lokasi kejadian untuk mencari kerabat mereka yang diduga tewas dalam ledakan ini.

"Saya di sini mencari saudara,'' ujar Farzana Azfar pada kantor berita Associated Press.

"Kata orang, dia ada di sini. Tapi, ada yang mengatakan juga katanya bukan dia. Kelihatannya masih ada jenazah di bawah reruntuhan," tambahnya.

Figur politik dan agama di Pakistan langsung mengeluarkan pernyataan mengutuk serangan ini, tetapi lagi-lagi serangan ini memunculkan pertanyaan tentang kemampuan dan kemauan pemerintah untuk melindungi warga minoritas Syiah setempat.

Sejumlah pegiat menyebut 2012 sebagai tahun terburuk untuk komunitas Syiah Pakistan dengan taksiran 400 penganutnya tewas akibat kekerasan.

Namun, sepanjang dua bulan pertama tahun ini pun kelompok Syiah mengalami situasi terparahnya: hampir 200 orang tewas dalam dua serangan bom terpisah di kota Quetta pada Januari dan Februari.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com