NEW DELHI, KOMPAS.com - Aparat keamanan India, Jumat (22/2/2013) memulai pengejaran pelaku dua serangan bom yang terjadi di kawasan sibuk kota Hyderabad, ibu kota Negara Bagian Andra Pradesh.
Serangan yang terjadi Kamis (21/2/2013) malam waktu setempat itu. 14 orang tewas dan puluhan lainnya terluka. Bom meledak tak jauh dari bioskop Venkatradri di distrik Dilsukh Nagar yang sibuk. Bom kedua meledak di dekat sebuah halte bus.
Perdana Menteri India Manmohan Singh menegaskan bahwa semua pelaku aksi brutal itu akan dihukum seberat-beratnya. Sejauh ini belum ada satu kelompokpun yang mengaku bertanggung jawab atas serangan bom itu.
Namun, stasiun televisi CNN-IBN dalam laporannya menyampaikan bahwa seorang anggota kelompok militah Mujahidin India saat diinterogasi polisi pada Oktober lalu menyebut rencana serangan di area yang sama.
Serangan bom ini menimbulkan pertanyaan apakah tim kriket Australia akan tetap melanjutkan jadwal laga internasionalnya melawan India di Hyderabad pada 2 Maret mendatang.
Serangan bom ini -yang pertama menghantam India sejak 2011- meledak di distrik yang banyak dihuni warga Hindu di Hyderabad. Kota ini dikenal sebagai pusat industri komputer India.
Di kota ini sejumlah perusahaan teknologi internasional seperti Google dan Microsoft mendirikan kantor pusatnya untuk India. Hyderabad juga dikenal sebagai kota yang mayoritas penguhuninya memeluk agama Islam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.