Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resort World Sentosa Dituduh Siksa Lumba-lumba

Kompas.com - 19/02/2013, 10:31 WIB
Kontributor Singapura, Ericssen

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com — Resort World Sentosa (RWS) yang mengelola Marine Life Park saat ini menjadi sorotan publik Singapura menyusul munculnya kritikan bahwa mereka melakukan penyiksaan terhadap lumba-lumba.

Kritikan itu dilontarkan organisasi non-profit Animal Concerns Research and Education Society (ACRES). ACRES bergerak di bidang peningkatan kondisi hidup dan kesejahteraan hewan. Harian Today melaporkan, ACRES secara khusus menyoroti acara kembang api terbuka yang diselenggarakan Desember lalu.

Chief Executive Louis Ng menjelaskan bahwa organisasinya sudah meminta RWS menjauhkan kembang api itu dari oseanarium di mana 24 lumba-lumba itu hidup. Hasil penelitian ilmiah menunjukkan suara bising yang disebabkan kembang api berpotensi menyebabkan ketakutan dan stres kepada hewan dengan indera pendengaran yang tajam seperti lumba-lumba.

Pihak RWS tetap melanjutkan acara kembang api. Louis memutuskan untuk meminta Otoritas Pertanian dan Kehewanan Singapura melakukan penyelidikan. RWS membantah keras kritikan itu.

Dalam rilisnya, pihak RWS menyatakan, "Kami meletakkan kesejahteraan dan keselamatan hewan sebagai prioritas utama dan tidak akan pernah melakukan kompromi untuk persoalan ini." Pihak Resort juga menjelaskan bahwa seluruh lumba-lumba berada dalam kondisi yang sangat baik saat ini.

Menanggapi bantahan itu, Louis menyatakan keraguannya. "Mustahil lumba-lumba itu tidak terpengaruh efek kembang api, lumba-lumba itu tinggal di akuarium yang langsung bersentuhan dengan udara," jelasnya.

Ini bukan pertama kalinya RWS mendapat kritikan dalam penanganan lumba-lumba berwarna pink itu. Mereka mendapat kritik pedas ketika menangkap hewan itu dari Pulau Solomon. ACRES menuduh telah terjadi proses penangkapan paksa dan fasilitas yang tidak memadai di dalam pesawat di mana lumba-lumba itu diterbangkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com