Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkat Polusi di Beijing Melampaui Skala

Kompas.com - 29/01/2013, 13:24 WIB

BEIJING, KOMPAS.com - Tingkat polusi udara di Beijing naik melampau batas indeks Selasa (29/1), kata kedutaan besar AS, saat kabut asap pekat menyelubungi sebagian besar China utara. Penduduk Beijing mengenakan masker. Mereka dua hari berturut-turut berada di tengah tingkat polusi berbahaya. Pihak berwenang Beijing telah memperingatkan orang-orang dengan kesulitan pernapasan untuk tinggal di dalam rumah.

Setidaknya sudah empat kali kabut asap pekat melanda China utara pada musim dingin ini. Kabut asap itu membuat jarak pandang berkurang dan mengakibatkan penundaan penerbangan. Bandara Beijing dalam situs webnya, Senin kemarin, mengatakan, 61 penerbangan ditunda di badara itu sebelum 09:30 pada hari itu.

Media milik pemerintah bahkan telah beberapa kali menyatakan keberangan terkait masalah polusi itu. "Masalah lingkungan saat ini mengkhawatirkan," kata Wang Anshun, yang pekan ini menjadi walikota Beijing, seperti dikutip kantor berita Xinhua.

Indeks kualitas udara (air quality index/AQI) milik Kedutaan AS menunjuk angka 495 mikrogram per meter kubik pada Selasa pukul 11.00, setelah pada pukul 06.00 menunjukkan angka 517 mikogram, atau "melampaui indeks". Level indeks lebih dari 150 sudah dinyatakan "tidak sehat", lebih dari 300  "berbahaya", sementara level di atas batas 500 dianggap sebagai "melampaui indeks".

Berdasarkan acuan WHO, angka rata-rata konsentrasi partikel polusi terkecil (PM2.5) tidak boleh melebihi ambang 25 mikrogram per meter kubik agar udara tetap dapat dinyatakan aman untuk manusia. Udara sudah dinyatakan berbahaya dihirup bila angkanya melebihi 100 mikrogram. Kalau angka tersebut mencapai 300, anak-anak dan lansia diwajibkan berdiam di dalam rumah.

Pusat Pemantauan Lingkungan Kota Beijing memberi angka 393 mikorgram pada pukul 10.00 pada Selasa. Level itu menunjukkan udara di ibukota itu "sangat tercemar".

Udara beracun kali ini menyusul polusi ekstrem pada awal bulan ini, yang memuncak pada 13 Januari ketika media pemerintah menyatakan angka PM 2,5 atau partikel kecil yang bisa merusak paru-paru, mencapai level 993 mikrogram per meter kubik, atau hampir 40 kali lipat dari standar aman yang ditetapkan WHO.

Polusi itu memicu keributan warga di media online dan kemarahan dari media pemerintah yang mendesak para pejabat untuk mengatasi kualitas udara yang buruk di Beijing. Pada puncak kabut asap itu, banyak warga bergegas membeli masker dan pembersih udara. Para dokter di dua rumah sakit besar di Beijing mengatakan jumlah pasien dengan masalah pernapasan meningkat tajam selama periode tersebut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com