Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puji Mussolini, Berlusconi Dikecam

Kompas.com - 28/01/2013, 16:40 WIB

ROMA, KOMPAS.com - Mantan perdana menteri Italia, Silvio Berlusconi memicu kemarahan politisi sayap kiri Italia setelah mengeluarkan pernyataan yang mendukung pemimpin fasis Benito Mussolini.

Pernyataan ini dikeluarkan Berlusconi dalam peringatan korban holocaust Nazi di Milan. Berlusconi mengatakan Mussolini melakukan kesalahan mengdukung politik anti-Yahudi Nazi, namun di sisi lain Mussolini adalah pemimpin yang hebat.

"Sangat sulit saat ini memahami posisi orang yang mengambil keputusan di masa itu (Perang Dunia II)," kata Berlusconi.

"Pemerintahan saat itu, karena kekhawatiran Jerman akan meraih kemenangan mutlak, memilih bersekutu dengan Hitler ketimbang melawannya," tambah Berlusconi.

"Sebagai bagian persekutuan, maka berperang dan melenyapkan Yahudi ada di dalamnya," lanjut dia.

"Membuat hukum rasial itu adalah kesalahan terburuk Mussolini, namun di banyak sisi dia adalah pemimpin yang baik," kata Berlusconi merujuk pada undang-undang anti-Yahudi yang disahkan pemerintahan fasis Mussolini pada 1938.

Meski dunia  hanya mengetahui Mussolini sebagai sekutu Hitler, namun pemerintahannya banyak membangun infrastruktur dan memberikan kemakmuran bagi rakyat Italia.

Pernyataan Berlusconi itu langsung mendapat tanggapan keras dari partai politik berhaluan kiri-tengah Partai Demokrat (PD), yang juga akan bertarung dalam pemilihan umum 24-25 Februari mendatang.

"Republik ini (Italia) dibangun berdasar perlawanan terhadap fasisme Nazi dan pernyataan ini sangat tidak bisa diterima," kata juru bicara PD, Marco Meloni.

Dihadapkan dengan tanggapan keras itu, Berlusconi kemudian mengeluarkan pernyataan baru. Dalam pernyataannya itu dia mengatakan selalu menentang kediktatoran dan menyesal tidak mengucapkan hal itu dalam pernyataan terdahulunya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com