Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia-Kazakhstan Ribut soal Lokasi Peluncuran Roket

Kompas.com - 24/01/2013, 22:16 WIB
Pieter P Gero

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com- Lokasi peluncuran roket ruang angkasa di Baikonur, Kazakhstan, menimbulkan beda pendapat antara Rusia dan Kazakhstan. Rusia memperingatkan Kazakhstan untuk menarik diri dari proyek kerjasama di Baikonur, jika pemerintahan Kazakhstan tidak membatasi dilakukan peluncuran roket ke luar angkasa dari Baikonur.

Harian Rusia Izvestia, Kamis (24/1/2013), sebagaimana dilaporkan kantor berita AFP menyebutkan, Rusia sejauh ini menjalin kerjasama dengan Kazakhstan dengan menyewa landasan peluncuran alias kosmodrome Baikonur yang terletak di tengah padang gurun Kazahkstan.

Rusia menyewa Baikonur sebesar 115 juta dollar AS per tahun guna peluncuran roket yang membawa satelit atau misi lainnya ke luar angkasa. Pembicaraan soal kerjasama penggunaan Baikonur akan dibahas dalam pertemuan Menlu Rusia Sergei Lavrov dan rekannya dari Kazakhstan Yerlan Idrisov di Moskwa.

"Dalam kondisi sekarang, Rusia memaksa posisi kerjasama penggunan Baikonur dalam sebuah kerjasama bilateral menyangkut proyek bersama," uajr Izvestia mengutip kementrian luar negeri Rusia.

Seorang jurubicara pada Kementerian Luar Negeri kepada kantor berita Interfax menegaskan, dalam sebuah surat bertanggal 18 Januari pihak Kazakhstan membatasi jumlah satelit yang boleh diluncurkan Rusia. Hal ini karena belum dicapai area jatuhnya pecaham roket saat peluncuran.

Untuk tahun 2013 ini, Kazakhstan hanya mengizinkan 12 peluncuran roket Proton-M, jumlah ini turun dari 14 peluncuran tahun lalu. Sumber pada Roscosmos yakni Badan Luar Angkasa Rusia kepada Izvestia mengatakan, pembatasan ini membuat Rusia harus membatalkan lima kontrak peluncuran satelit dan harus mengembalikan hingga 500 juta dollar AS kepada para pelanggarannya.

Jurubicara Roscosmos, Alexei Kuznetsov, mengemukakan, keputusan Kazakhstan telah mengurangi rencana jumlah peluncuran roket Proton-M pada tahun 2013 dari 17 yang diminta Rusia menjadi 12 kali peluncuran.

Kontrak Rusia ini sampai tahun 2050. Rusia menyewa cosmodrome Baikonur dari Kazakhstanyang juga negara bekas Uni Soviet, dan menggunakan untuk peluncuran roket membawa satelit militer dan juga satelit komesial. Baikonur juga dipakai untuk membawa logistic, kosmonot atau astronaut ke Stasion Luar Angkasa Internasional (ISS).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com