Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Ini, China Tutup Kamp "Re-Edukasi"

Kompas.com - 21/01/2013, 15:17 WIB

BEIJING, KOMPAS.com - Pemerintah China, Senin (21/1/2013), menyatakan tahun ini akan menghapus kamp "re-edukasi" yang menuai kontroversi.

Pernyataan ini menjadi pertanda bahwa sistem hukum yang banyak dikritik - seseorang bisa dijatuhi hukuman empat tahun "re-edukasi" oleh sebuah panel polisi, tanpa pengadilan terbuka- akan segera berakhir.

Deputi Direktur Komunitas Hukum China, Chen Jiping kepada harian China Daily mengatakan bahwa dalam sebuah pertemuan disepakati untuk membatasi penggunaan sistem hukum ini hingga disetujui Parlemen China.

Sistem hukum yang dalam bahasa China disebut Laojiao ini sudah diberlakukan sejak 1957. Mereka yang ditahan menggunakan sistem ini biasanya dipaksa melakukan pekerjaan berat di pertanian atau pabrik.

Chen Jipin, lanjut China Daily, mengatakan pemerintah harus memiliki sistem hukum lain sebagai pengganti sistem laojiao jika nanti benar-benar dihapus.

Chen mengusulkan para terdakwa kasus-kasus kriminal ringan harus menjalani pengadilan, masa penahanan singkat atau hukuman denda.

Pernyataan ini muncul setelah Ketua Partai Komunis China Xi Jinping mengatakan sebagian orang melihat partai sebagai "sebuah masalah" dan partai menjadi "sesuatu yang jauh dari jangkauan rakyat".

Dari pernyataan sejumlah pejabat pemerintah saat ini tak kurang dari 60.000 orang ditahan di kamp-kamp "re-edukasi" untuk menjalani masa tahanan enam bulan hingga satu tahun.

Kelompok oposisi mengatakan kamp "re-edukasi" digunakan pemerintah untuk membungkam para pengkritik kebijakan negara dan pembuat petisi yang mencoba membawa masalah mereka ke level pemerintahan yang lebih tinggi.

Sistem hukum yang kontroversial ini sering memakan korban orang-orang yang justru tidak bersalah. Salah satu kasus yang menggemparkan China adalah kasus yang menimpa Tang Hui.

Tang Hui adalah seorang ibu dari seorang putri berusia 11 tahun. Satu hari putrinya itu diculik, diperkosa dan dipaksa bekerja sebagai PSK. Namun, Tang Hui justru mendapatkan hukuman 18 bulan ke kamp "re-edukasi" saat menuntut hukuman mati untuk tujuh orang yang didakwa menculik putrinya itu.

Perempuan 40 tahun itu juga menuding dua petugas polisi di Yongzhou, Provinsi Hunan terlibat dalam penculikan putrinya itu. Tang Hui kemudian dibebaskan setelah sepekan menjalani hukuman akibat kemarahan publik yang sangat besar.

Seorang pejabat partai pekan lalu mengunjungi Tang dalam bagian investigasi terkait hukuman yang dijatuhkan kepada perempuan tersebut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com