Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Wanita "Tabrakkan" Kereta Api ke Rumah

Kompas.com - 16/01/2013, 12:54 WIB

STOCKHOLM, KOMPAS.com - Mengemudikan kendaraan apapun jika tidak memiliki kualifikasi mengemudi akan sangat berbahaya. Apalagi jika yang dikemudikan adalah sebuah kereta api.

Seorang perempuan yang sehari-hari berprofesi sebagai petugas kebersihan, pada Selasa (15/1/2013), mengemudikan sebuah kereta api komuter yang tengah kosong. Sayang, "karier" perempuan itu sebagai masinis berakhir setelah dia tak bisa menghentikan kereta api itu dan akhirnya menabrak sebuah rumah berlantai tiga  di Stockholm, Swedia.

"Kondisi perempuan itu serius namun stabil," kata juru bicara kepolisian Stockholm, Lars Bystroem.

Polisi kemudian menahan perempuan tersebut dan menjeratnya dengan tuduhan merusak properti publik, sebuah tindak pidana yang terancam hukuman penjara maksimal delapan tahun.

Kereta api itu menghantam sebuah bangunan berlantai tiga di kawasan Saltjoebaden. Beruntung tak ada penghuni rumah yang terluka. Sejauh ini, polisi masih menyelidiki alasan perempuan itu melarikan sebuah kereta api dari depo.

"Kereta api itu hancur," kata juru bicara Badan Transportasi Publik Stockholm, Jesper Petterson.

Saat dibawa kabur, perempuan yang belum diumumkan identitasnya itu melarikan kereta api itu dengan kecepatan 80 kilometer per jam. Kereta itu keluar relnya setelah tak juga berhenti ketika tiba di akhir jalurnya. Kereta lalu terseret 25 meter di atas salju, sebelum menghantam bangunan dan berhenti.

Perempuan pencuri kereta, lahir pada 1990, telah bekerja selama beberapa bulan untuk perusahaan jasa kebersihan yang dikontrak perusahaan pengelola kereta api komuter Stockholm, Arriva.

"Mengemudikan kereta api memang "mudah" selama seseorang memiliki kunci," kata juru bicra Arriva, Tomas Hedenius.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com