Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Selam Nuklir AS Bertabrakan dengan Kapal Nelayan

Kompas.com - 11/01/2013, 13:30 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com — Sebuah kapal selam bertenaga nuklir Amerika Serikat menghantam sebuah kapal yang diduga kapal nelayan tak lama setelah melintas di Selat Hormuz, kawasan Teluk, Kamis (10/1). Insiden itu merusak salah satu periskop kapal selam itu, tetapi tidak ada korban cedera, kata seorang pejabat Angkatan Laut (AL) AS yang tidak disebut jati dirinya.

Armada Kelima AL AS mengatakan dalam sebuah pernyataan, kapal nelayan itu tampaknya tidak menyadari insiden tersebut. Kapal tersebut terus "melanjutkan pelayaran dan kecepatan secara konsisten, tak ada indikasi (kapal jadi) bermasalah atau pengakuan akan tabrakan."

Sebuah pesawat P-3 milik AL AS kemudian memeriksa daerah itu. Namun, pesawat itu tidak melihat adanya puing-puing atau kapal yang mengalami masalah di perairan itu, kata sejumlah pejabat.

Kapal selam yang terlibat tabrakan itu adalah USS Jacksonville. Pernyataan Armada Kelima AS yang berbasis di Bahrain menyebutkan, USS Jacksonville "menghantam kapal saat beroperasi di Teluk Persia" sekitar pukul 05.00 waktu setempat (pukul 09.00 WIB). "Jacksonville kemudian muncul dari kedalaman untuk memastikan apakah ada kerusakan pada kapal tak dikenal itu," kata pernyataan itu.

Pihak AS memastikan insiden itu tidak menimbulkan kerusakan berarti. "Reaktor nuklir kapal berada dalam keadaan aman. Tidak ada kerusakan pada sistem pembangkit propulsi dan tidak ada kekhawatiran soal integritas kedap air," kata pernyataan itu. "Seluruh sistem bisa bekerja sebagaimana mestinya."

Insiden itu menyusul kejadian serupa yang terjadi Agustus lalu. Saat itu, terjadi tabrakan antara kapal perusak  AS dan kapal tanker minyak.

Setiap insiden maritim yang melibatkan kapal-kapal AL AS di Teluk bakal meningkatkan kemungkinan krisis, memicu ketegangan antara Iran dan AS terkait dengan program nuklir Teheran. Teheran pernah mengancam memblokir lalu lintas tanker minyak melalui Selat Hormuz yang strategis sebagai pembalasan atas sanksi internasional yang diberlakukan untuk mendorong Iran menghentikan pengayaan uraniumnya yang sensitif. Di sisi lain, Washington mengatakan akan tetap menempatkan AL-nya di area Teluk guna memastikan keamanan wilayah itu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com