Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turki Tetap Beli Gas Alam Iran

Kompas.com - 27/12/2012, 09:34 WIB

ANKARA, KOMPAS.com - Turki akan tetap membeli gas alam dari tetangganya Iran meskipun negara-negara Barat meningkatkan tekanan terhadap Teheran terkait sengketa program nuklirnya, kata Menteri Energi Turki, Taner Yildis, Rabu (26/12).

"Tidak pernah terpikirkan untuk mundur dari kerja sama perdagangan itu, apalagi kami tidak pernah diminta untuk mengambil langkah tersebut," kata Yildiz seperti dikutip kantor berita Anatolia.

Iran MERUPAKAN pemasok gas alam kedua terbesar setelah Rusia. Yildiz mengatakan Teheran memasok sekitar 18-20 persen dari gas yang dikonsumsi Turki.

Pada 30 November, Senat Amerika Serikat secara mutlak menyetujui sanksi ekonomi baru yang bertujuan untuk mengacaukan sektor energi, perkapalan dan pelabuhan Iran. Langkah itu diambil setahun setelah Kongres AS menerapkan sejumlah pembatasan ketat terhadap Teheran.

Proposal itu diperkirakan akan lolos di Dewan Perwakilan Rakyat AS dan segera menjadi undang-undang setelah ditandatangani Presiden Barack Obama.

Selama dua tahun terakhir, perekonomian Iran masih dapat bertahan di tengah sanksi yang diberlakukan AS dan Uni Eropa terhadap mereka. Uni Eropa menghentikan pembelian minyak mentah Iran pada Juli lalu, yang diiringi penurunan ekspor Teheran ke sejumlah konsumen di Asia hingga 10-30 persen.

Namun pada 7 Desember, Amerika Serikat telah berupaya memperluas sanksi itu untuk menghantam ekspor minyak Teheran yang melibatkan sejumlah kekuatan ekonomi besar seperti Turki, China, Taiwan, India dan Korea Selatan.

Yildiz menekankan bahwa perusahaan pengolahan minyak Turki TUPRAS akan terus mengimpor minyak mentah dari Iran. "Tidak seperti sejumlah negara Eropa lain, Turki bukanlah negara yang mengimpor tiga hingga lima persen minyak mentah dari Iran," kata Yildiz. "Tahun lalu saja, Turki memenuhi setengah dari kebutuhan minyaknya dari Iran, negara itu merupakan sumber impor penting," tegasnya.

Namun Yildiz menambahkan, Turki terus mengupayakan untuk membeli lebih banyak minyak dari Libya, Arab Saudi dan Rusia untuk mengurangi impor minyak dari Iran seiring sanksi yang diterapkan AS dan Uni Eropa itu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com