Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Sekolah Kecelakaan, Pejabat Kota Dinonaktifkan

Kompas.com - 26/12/2012, 11:46 WIB

BEIJING, KOMPAS.com - Puluhan pejabat, termasuk wakil wali kota Guixi, Provinsi Jiangxi, China dibebastugaskan untuk mempermudah upaya investigasi kecelakaan bus sekolah  yang menewaskan 11 orang anak. Demikian kantor berita Xinhua melaporkan, Rabu (26/12/2012).

Selain wakil wali kota, kepala biro pendidikan dan transportasi Guixi juga dinon-aktifkan terkait kecelakaan tragis yang terjadi pada Senin (24/12/2012) itu. Sementara itu, kepala sekolah Zhou Chun'e ,yang juga adalah pengemudi bus sekolah, saat ini ditahan polisi. Selain itu, pemerintah juga akan menutup sekolah swasta yang ternyata tak berizin itu.

Dari hasil penyelidikan sementara diketahui bahwa bus sekolah itu melaju dengan kecepatan tinggi sebelum terjun ke dalam kolam sedalam tiga meter. Polisi juga mengatakan kepala sekolah telah memodifikasi bus sekolah itu hingga bisa membawa lebih banyak penumpang.

Para korban tewas yang berusia antara empat hingga enam tahun, adalah anak-anak para pekerja migran yang tinggal bersama kakek dan nenek mereka. Demikian laporan Xinhua.

Tong Fuliang, ayah salah satu korban selamat dalam kecelakaan itu, langsung menuju ke rumah sakit begitu mendengar kecelakaan itu. Padahal, dia tengah bekerja di Provinsi Zhejiang yang berjarak sekitar 400 km dari Guixi.

"Saya akan membawanya ke Zhejiang. Meski hidup di sana akan susah, namun saya akan lebih tenang karena dia bersama kami," kata Tong.

Bus sekolah yang kelebihan kapasitas adalah hal biasa di China. Namun, penutupan sekolah-sekolah di pedasaan ikut memicu masalah ini, karena anak-anak akhirnya harus bersekolah di tempat yang lebih jauh sehingga kebutuhan akan adanya bus sekolah semakin besar.

Tahun lalu, sebuah bus sekolah yang mengangkut 62 siswa taman kanak-kanak dan dua orang dewasa bertabrakan dengan sebuah truk di kawasan pedesaan China sebelah barat. Kecelakaan itu menewaskan 19 anak-anak dan kedua orang dewasa itu.

Kepala sekolah, yang memiliki bus sekolah itu namun tidak mengendarainya, kemudian didakwa melakukan kejahatan lalu lintas dan dihukum tujuh tahun penjara.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com