Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Pakistan Kawal Sukarelawan Kesehatan

Kompas.com - 21/12/2012, 10:56 WIB
ISLAMABAD, KOMPAS.com - Serangan terhadap para sukarelawan kesehatan khususnya program pemberantasan polio di Pakistan, ternyata tak menyurutkan semangat ribuan sukarelawan lainnya.

Meski serangan bersenjata telah menewaskan sembilan sukarelawan, namun ribuan lainnya tetap menjalankan program imunisasi polio di bawah perlindungan aparat kepolisian.

Seorang pejabat senior pemerintah kota Lahore, Noorul Amin Mengal, Jumat (21/12/2012), menyatakan pemerintah tetap melanjutkan program ini. Sebanyak 3.000 personil polisi dikerahkan untuk mengawal 6.000 orang sukarelawan kesehatan.

"Sangat mudah bagi kami untuk menghentikan program ini. Tapi jika itu dilakukan maka dampaknya akan sangat buruk," kata Noorul Amin.

Pembunuhan para sukarelawan mau tidak mau membuat sukarelawan lainnya ketakutan. Namun, mereka menegaskan jika pemerintah memberikan perlindungan maka mereka akan melanjutkan tugas.

"Kami bertekad tetap melanjutkan tugas kami. Kami hanya meminta pemerintah memastikan keselamatan para sukarelawan," kata Saddaf Malik, seorang sukarelawan.

Pembunuhan para sukarelawan itu terjadi pekan ini saat pemerintah Pakistan dan PBB meluncurkan program pemberian vaksinasi polio awal pekan ini. Program itu ditujukan di empat provinsi dan kawasan semi-otonomi kesukuan. Di wilayah ini diharapkan sekitar 34 juta anak-anak balita akan menerima vaksin polio.

Awalnya, program ini direncanakan berlangsung selama tiga hari, kecuali di Lahore yang satu hari lebih lama. Kordinator Senior Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Pakistan Elias Durry mengatakan program ini tetap berlangsung di Baluchistan dan Punjab serta di kawasan kesukuan.

"Pemerintah Pakistan mengerahkan 250.000 orang dalam program ini. Sebagian besar dari mereka memiliki pekerjaan lain seperti guru atau pegawai pemerintah," papar Durry.

"Mereka bergabung dengan program ini hanya untuk mendapat sedikit tambahan uang. Mereka hanya dibayar 2,5 dollar per hari (sekitar Rp 20.000)," tambah Durry.

Pakistan, Afganistan dan Nigeria adalah 'medan tempur' terakhir perang melawan polio. Upaya penanggulangan menurunkan kasus penyakit polio di Pakistan hingga hanya 56 kasus tahun ini, dibanding 190 kasus tahun lalu.

Sebagian besar kasus baru polio di Pakistan terjadi di wilayah barat laut di mana kelompok Taliban berkuasa. Pemerintah Pakistan kini merekrut para ulama dan tetua suku untuk mendukung pemberian vaksin polio dan membuka kawasan yang tadinya tertutup untuk para pekerja kesehatan.

Seorang penduduk desa yang hadir dalam pemakaman seorang sukarelawan kesehatan, Israrullah Khan mengatakan sebagian besar ulama dan partai politik Islam di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa mendukung program vaksin polio.

"Kami tidak memahami serangan-serangan yang terjadi. Ini sangat menyedihkan karena mereka berusaha menyelamatkan masa depan anak-anak kami," kata Israrullah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com