Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangani Imigran, Australia Akan Latih Militer Sri Lanka

Kompas.com - 18/12/2012, 09:08 WIB

CANBERRA, KOMPAS.com Pemerintah Australia mengumumkan rencana melatih para pejabat militer dan intelijen Sri Lanka sebagai bagian dari upaya mencegah arus imigran ke Australia. Kepastian itu diumumkan oleh Menteri Luar Negeri Australia Bob Carr yang berada di Sri Lanka dalam kunjungan selama tiga hari.

Carr mengatakan, program tersebut diharapkan akan mengurangi jumlah imigran dari Sri Lanka ke Australia.

Berdasarkan rencana itu, Australia akan mengundang para pejabat intelijen dan Angkatan Laut Sri Lanka untuk mengikuti latihan operasi pencegahan penyelundupan, termasuk di wilayah laut.

Australia juga akan memberikan bantuan dana program pendidikan, pembangunan, dan kampanye iklan agar warga tidak berusaha mencapai Australia dengan perahu.

Menteri Luar Negeri Sri Lanka Gamini Peiris mengatakan, negaranya bekerja erat dengan Australia untuk mencegah arus warga yang ingin ke negara itu.

"Australia melakukan banyak hal untuk mencegah orang datang ke Australia dengan menegaskan mereka tidak bisa bekerja di sana dan mengirim uang ke kampung halaman, mereka tidak akan bisa menikmati jaminan sosial," kata Peiris dalam jumpa pers bersama di Kolombo pada Senin (17/12/2012).

Imigran ekonomi

Kunjungan Carr ke Sri Lanka menunjukkan betapa genting masalah pencari suaka bagi Australia. Pemerintah Sri Lanka mengatakan berhasil mencegat hampir 3.000 warga Sri Lanka yang berusaha bepergian ke Australia dengan perahu tahun ini.

Australia telah memulangkan ratusan warga Sri Lanka, tetapi masih menampung banyak pencari suaka sambil menunggu pemrosesan.

Wartawan BBC di Sri Lanka, Charles Haviland, melaporkan, semakin banyak warga Sri Lanka dari etnik Sinhala berusaha masuk ke Australia dan bukan minoritas Tamil.

Pemerintah Australia mengatakan, fakta tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar pencari suaka dari Sri Lanka adalah imigran ekonomi dan bukan mereka yang merasa terancam karena kegiatan atau pendirian politik mereka.

Sebagian imigran menggunakan wilayah Indonesia sebagai jalur menuju Australia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com