KOMPAS.com — Pemerintah Filipina masih bersiaga menghadapi dampak topan Pablo atau Bopha. Menurut Presiden Filipina Benigno Aquino III pada Jumat (14/12/2012), pihaknya masih memindahkan penduduk dari daerah rawan bencana, khususnya di kawasan selatan Filipina.
Aquino mengemukakan hal itu saat pergantian komandan Penjaga Pantai Filipina (PCG) di Manila. "Kami tetap bersiaga untuk mencegah jatuhnya korban dan rusaknya infrastruktur," katanya.
Menurut Aquino, kawasan-kawasan yang paling parah menjadi korban adalah New Bataan, Compostela Valley, Boston, dan Davao Oriental. Seluruh kawasan itu ada di selatan Filipina.
Menurut Dewan Penanggulangan Bencana Filipina (NDRRMC), sampai dengan hari ini, tulis AP, jumlah korban tewas mencapai 906 jiwa. Jumlah korban hilang mencapai 932 orang.
Lalu, estimasi kerugian mencapai 15 miliar peso atau setara dengan 365,85 juta dollar AS. Sektor pertanian adalah sektor paling parah menderita kerugian hingga 9,7 miliar peso atau 236,59 juta dollar AS.