Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengurangi Obesitas, Berat Badan Ditulis di Buku Rapor

Kompas.com - 07/12/2012, 09:39 WIB
L Sastra Wijaya

Penulis

MELBOURNE, KOMPAS.com — Masalah kegemukan di kalangan anak sekolah di negara-negara maju semakin memprihatinkan para ahli yang berusaha mencari solusi radikal guna menguranginya.

Seorang pakar kesehatan Australia mengusulkan agar berat badan seorang anak dicantumkan di buku rapor mereka sehingga orangtua dan guru bisa mendiskusikan masalah tersebut.

Usulan ini disampaikan Prof David Penington, mantan Wakil Rektor Universitas Melbourne dan Dekan Fakultas Kedokteran. Prof Penington adalah pakar yang dianggap berhasil menghentikan penyebaran AIDS di Australia, seperti dilaporkan Sydney Morning Herald.

David Penington menyampaikan usulan tersebut dalam KTT mengenai Obesitas di Canberra, minggu ini, dan mengatakan dimasukkannya berat badan dalam buku rapor anak-anak SD akan membuat orang dan guru mendiskusikan mengenai pola makan dan kegiatan fisik yang dilakukan anak-anak.

"Beberapa kasus obesitas dimulai di masa bayi karena pola makan yang buruk. Ini bukan karena saya menghendaki bahwa sekolah menjadi penanggung jawab masalah kegemukan, melainkan sekolah bisa menjadi wahana bagi semua pihak untuk mendiskusikan masalah ini,"  ujar Penington sebagaimana dilaporkan koresponden Kompas di Australia, L Sastra Wijaya.

Menurut seorang psikolog anak, Michael Carr-Gregg, sekolah bisa memainkan peran dalam soal obesitas, tetapi memasukkan berat badan dalam rapor bisa membuat anak-anak menjadi cemas dan depresi serta bisa menjadi sasaran bullying.

Christine Morgan, Direktur Eksekutif Yayasan Butterfly, yang bekerja guna mengurangi masalah berhubungan dengan bulimia dan anorexia-nerousa, mengatakan, berat badan bukanlah indikator satu-satunya mengenai sehat tidaknya seseorang. Dan, menulis di rapor bisa mempengaruhi tingkat kepercayaan diri anak-anak.

Penington juga mengusulkan perubahan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada makanan guna mendorong masyarakat dari kelompok sosial ekonomi menengah ke bawah mengonsumsi lebih banyak sayur dan buah-buahan.

Di Ausralia, produk makanan segar tidak dikenai PPN, tetapi makanan cepat saji, es krim, biskuit, dan minuman ringan dikenai pajak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com