Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksi: Pembantaian Tak Mungkin Dilakukan Satu Orang

Kompas.com - 12/11/2012, 15:39 WIB

SEATTLE, KOMPAS.com — Seorang penembak tunggal tidak akan mampu melakukan pembantaian 16 warga desa di Afganistan. Itulah sebagian pernyataan seorang saksi, Minggu (11/11/2012) waktu AS, terkait dugaan pembantaian 16 warga Afganistan oleh anggota militer AS, Sersan Robert Bales, tahun lalu.

"Satu orang tak akan memiliki keberanian untuk pergi dari satu desa ke desa lainnya di tengah malam seperti itu," kata Khudai Dad, anggota kepolisian Afganistan yang datang sehari setelah penembakan ke lokasi kejadian.

Dad, yang ditanyai melaui saluran video, yakin bahwa dua serangan itu dilakukan secara bersamaan.

Khudai Dad mengatakan, dia mendatangi lebih dulu kamp tentara AS sebelum menuju ke lokasi penembakan pertama. Di sana Tentara Nasional Afganistan (ANA) sudah mengamankan lokasi, tetapi sejumlah barang bukti diyakini hilang.

"ANA sudah ada di sana sebelum saya datang. Mereka mengambil semua selongsong peluru," kata Dad sembari memambahkan dia masih menemukan 13 selongsong peluru di lokasi kejadian.

Setelah memeriksa tiga rumah di dua desa yang menjadi lokasi penembakan, Dad meyakini pelaku penembakan lebih dari satu orang.

"Saya berpikir ini bukan perbuatan yang bisa dilakukan satu orang," ujar Dad, sambil menambahkan bahwa kedua peristiwa terjadi bersamaan antara tengah malam hingga pukul 03.00 dini hari.

Kesaksian ini berbeda dengan pernyataan jaksa penuntut. Jaksa mengatakan Bales dua kali meninggalkan kamp militer AS di Provinsi Kandahar untuk melakukan aksinya itu pada 11 Maret 2011.

Bales kemudian diterbangkan pulang dari Afganistan ke Fort Leavenworth, Kansas, tak lama setelah didakwa melakukan pembantaian. Dia kemudian dikirim ke Fort Lewis-McChord, markas Batalion ke-2, Resimen Infantri Ke-3.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com