Lagi, Gempa Kuat Guncang Guatemala

GUATEMALA CITY, KOMPAS.com - Sebuah  gempa berkekuatan 6,2 mengguncang di lepas pantai Guatemala di Lautan Pasifik, Minggu (11/11) waktu setempat, beberapa hari setelah gempa mengguncang daerah yang sama yang menyebabkan 42 orang tewas, kata Presiden Guatemala, Otto Perez.

Gempa susulan itu, yang terjadi pada pukul 22.15 GMT (Senin pukul 05.15 WIB), memicu terjadinya tanah longsor di sejumlah tempat tetapi "untungnya tidak ada korban jiwa," kata Perez kepada wartawan.

Pusat Peringatan Tsunami Pasifik mengatakan "tidak ada ancaman tsunami destruktif" menyusul gempat itu.  Pusat gempa itu terletak 24 kilometer di barat-barat daya kota Champerico, dan 180 kilometer sebelah barat-barat daya Guatemala City, demikian menurut data US Geological Survey, lembaga yang memonitor gempa di seluruh dunia.

Perez mengatakan, gempa tersebut memicu sejumlah tanah longsor, terutama di daerah yang dikenal sebagai Barranca Grande (Big Ravine) di San Marcos, sekitar 250 kilometer sebelah barat ibukota Guatemala di perbatasan dengan Meksiko.

Menurut Perez, sejumlah tim penyelamat telah berada di lokasi itu untuk mencari seseorang yang dikubur akibat gempa pada Rabu lalu. "Puji Tuhan bahwa tidak ada yang perlu diratapi, hanya tanah longsor lagi yang menimbun apa yang kami sudah bersihkan," kata Perez.

Gempa berskala 7,4 pada Rabu lalu telah menewaskan 42 orang, demikian menurut data yang telah diperbaharui yang disampaikan Perez sebelumnya. Awalnya, 52 orang dilaporkan tewas.

Gempa pada Rabu lalu itu merupakan yang paling kuat yang mengguncang negara Amerika tengah itu sejak tahun 1976, ketika hampir 23.000 orang tewas akibat gempa.