Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BBC Terancam Bubar

Kompas.com - 12/11/2012, 08:56 WIB
Simon Saragih

Penulis

LONDON, KOMPAS.comBBC terancam bubar jika tidak melakukan perubahan radikal. Ketua BBC Trust, Chris Patten, Minggu (11/11/2012), di London, mengatakan, kepercayaan publik harus dipulihkan. Media pesaing milik Rupert Murdoch akan menikmati bisnis penyiaran akibat krisis di BBC.

"Basis BBC adalah kepercayaan publik. Jika itu hilang, akan berakhir sudah eksistensi BBC," kata Patten.

George Entwistle mundur sebagai Direktur Umum BBC pada Sabtu (10/11/2012). Dia merasa bersalah dengan kesalahan dalam program Newsnight. Program ini salah menuding seorang politisi, Alistair McAlpine, sebagai pelaku pelecehan seksual.

McAlpine, seorang politisi yang pernah dekat dengan mantan Perdana Menteri Margaret Thatcher, juga tidak dimintai konfirmasi soal tuduhan yang sudah ditayangkan itu. McAlpine berencana menggugat BBC, sebuah televisi yang dibiayai dari dana pemerintah.

BBC, yang sedang merayakan usia ke-90 tahun dan dihormati di seluruh dunia, sedang diterpa krisis. BBC dengan karyawan sebanyak 22.000 orang yang bekerja di delapan saluran, 50 radio, dan berita internet dituduh terlalu birokratis.

Para wartawan BBC mengatakan, keadaan manajemen memburuk di bawah Mark Thomson, pendahulu Entwistle yang pernah bekerja di kantor Perdana Menteri Inggris David Cameron.

BBC sebelumnya telah menghadapi krisis. Ini disebabkan dewan redaksi BBC dipaksa mundur. Ini terjadi karena BBC melaporkan bahwa Pemerintah Inggris telah turut salah mendorong  invasi di Irak. Di bawah mantan Perdana Menteri Ingris Tony Blair, Inggris memang gencar mendorong invasi Irak bersama mantan Presiden AS George W Bush.

Jeremy Paxman, salah satu pembawa berita BBC, mengatakan, sejak isu Irak itu, manajemen BBC goyah dan dana pemerintah tersendat. "Entwistle terbentur karena dia tidak punya kompetensi dan bersikap pengecut," kata Paxman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com