Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Bangkrut Jual Nama demi Dapatkan Uang

Kompas.com - 02/11/2012, 06:12 WIB

TOKYO, KOMPAS.com — Sebuah kota di Jepang yang terancam bangkrut berencana mengganti namanya sesuai nama investor yang bisa menolongnya dari jurang kebangkrutan. Demikian disampaikan pemerintah kota, Izumisano, Kamis (1/11/2012).

Kota ini terletak di Prefektur Osaka, dan sudah berutang hingga 1,25 miliar dollar AS atau sekitar Rp 12 triliun. Pemerintah kota itu mengatakan, posisi kota yang berada di dekat Bandara Internasional Kansai menjadi salah satu penyebab membengkaknya utang.

"Kota ini menghabiskan banyak uang untuk membangun jalan dan infrastruktur karena bandara Kansai dibangun di kawasan yang relatif terpenci," kata seorang pejabat kota yang tak ingin disebutkan namanya.

"Wali kota yakin pemerintah kota perlu mencari cara baru demi mencari keuntungan," tambah dia.

Izumisano, yang dikenal sebagai kota penghasil handuk itu, kini mencari investor yang siap mengucurkan dana setidaknya sebesar satu miliar yen atau sekitar Rp 120 miiar.

Investor yang bersedia memberikan dana juga diharapkan menandatangani kontrak 10 tahun, yang menegaskan hubungannya dengan Izumisano, misalnya dengan memindahkan kantor pusatnya ke kota itu. Tawaran lainnya adalah mengganti nama kota sesuai dengan nama si investor.

Pemerintah kota sudah mengumumkan rencana ini pada Juni lalu, tetapi tak berhasil menarik peminat. Selain itu, 103.000 warga kota keberatan jika nama kota mereka diganti begitu saja.

"Mereka menilai nama kota ini memiliki sejarah panjang yang tak bisa begitu saja dijual," kata pejabat itu.

Meski demikian, tawaran untuk membeli nama baru bagi Izumisano tetap dibuka hingga 30 November mendatang.

Banyak kota di Jepang yang terlilit utang berpuluh tahun setelah kota-kota itu membangun proyek infrastruktur dengan biaya yang mencengangkan.

Selain itu, Jepang memiliki warga berusia tua yang terus bertambah. Itu artinya mereka harus ditunjang oleh warga usia kerja yang tak terlalu banyak dengan basis pajak yang juga berkurang.

Kota Yubari di wilayah utara Jepang menyatakan bangkrut pada 2007 setelah tak mampu membayar utang sebesar 63,2 miliar yen.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com