Australia kembangkan Viagra bagi Wanita

ADELAIDE, KOMPAS.com - Para ilmuwan Australia menjadi salah satu tulang punggung dalam pengembangan obat semacam Viagra bagi wanita. Bila dipasarkan, ini merupakan yang pertama di dunia.

Menurut laporan harian Australia Herald-Sun, hari Minggu (28/10/2012) ini, para peneliti dari Universitas Monash di Melbourne sedang melakukan percobaan klinis untuk meningkatkan "nafsu" seksual wanita. Produk yang dikenal dengan nama Tefina ini, berisi testosterone dan hanya perlu disemprotkan ke hidung beberapa jam menjelang hubungan seksual.

Menurut para ahli, pengobatan ini bisa membantu sepertiga wanita di dunia yang tidak mendapatkan "kepuasan" dalam hubungan seksual mereka.

Prof Susan Davis, Direktur Program Penelitian Kesehatan Wanita di Monash University mengatakan, pengobatan ini akan berlaku seperti "Viagra bagi wanita" dan merupakan "teroboson pertama kalinya di dunia."

"Daripada tergantung pada pendekatan terapi yang memerlukan waktu lama, obat ini bisa digunakan ketika seorang wanita mengantisipasi adanya aktivitas seksual" kata Prof Davis seperti dilaporkan koresponden Kompas di Australia, L Sastra Wijaya.

"Ini bisa menjadi teroboson bagi para wanita yang sekarang ini merasa frustrasi karena sedikitnya alternatif pengobatan yang ada."

Prof Davis mengatakan, obat ini akan berguna bagi para wanita yang merasa bahwa kehidupan seksual mereka "sudah menjadi rutinitas yang membosankan", khususnya bagi merkea yang berusia antara 30-40 tahun.

Menurut Herald-Sun, percobaan klinis sekarang sedang dilakukan di Australia, Amerika Serikat, dan Kanada didukung oleh perusahaan farmasi Trimel Biopharma yang mengembangkan obat tersebut.

Di Australia, para peneliti sedang merekrut para wanita yang berusia antara 18-49 tahun yang tinggal di Melbourne, Sydney, Perth, dan Adelaide untuk ambil bagian.

Bila nantinya obat ini bisa dipasarkan, Fetina bisa menjadi bisnis besar bagi perusahaan farmasi yang mengembangkannya. Saat ini di Amerika Serikat setiap tahunnya, angka penjualan Viagra mencapai 2 miliar dolar AS.