Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saudara Tersangka Penembak Malala Ditahan

Kompas.com - 21/10/2012, 11:17 WIB

ISLAMABAD, KOMPAS.com - Pasukan keamanan Pakistan telah menahan keluarga pria yang dituduh menyerang Malala Yousafzai, siswi anti-Taliban yang kini dirawat di rumah sakit di Inggris, kata para tetangga keluarga pria itu, seperti dilaporkan New York Times, Sabtu (20/10).

Pihak berwenang di Lembah Swat, tempat serangan terhadap Malala terjadi pada 9 Oktober, mengatakan mereka masih mencari pria yang menembak gadis itu dan melukai dua temannya ketika sedang naik sebuah bus sekolah. Tersangka telah diidentifikasi sebagai anggota Taliban Pakistan bernama Attaullah. Pihak berwenang juga tengah mencari seorang kaki tangan tersangka.

Serangan tersebut telah membuat Malala menjadi ikon perlawanan terhadap penindasan Taliban.

Seorang pejabat senior provinsi mengatakan, Attaullah pernah ditangkap sebelumnya dalam sebuah operasi militer tahun 2009 di Swat, di barat laut Pakistan, terkait dugaan aktivitas militan. Namun ia dibebaskan karena kurangnya bukti. "Kemudian kami tahu bahwa dia sudah kembali ke Swat dan merencanakan sejumlah kejahatan tertentu,'' kata pejabat itu.

Di rumah keluarga Attaullah di Sangota, dusun berbukit yang berjarak empat mil dari Mingora, kota utama di lembah itu, para tetangga mengatakan, pasukan keamanan telah menahan saudara ipar, paman, dan saudaranya - sebuah taktik yang biasa digunakan polisi untuk memaksa para buron menyerahkan diri. Seorang kerabat keluarga itu mengatakan, salah satu yang ditahan adalah saudara Attaullah yang bernama Ehsanullah yang berumur 18 tahun. Ia telah dijemput lebih dari sebulan lalu. Hal itu menunjukkan, buronan Taliban tengah dicari jauh sebelum Malala ditembak.

Dua pria lainnya, salah satunya seorang instruktur mengemudi di Mingora bernama Abdul Haleem, dijemput setelah serangan terhadap Malala. Sejumlah laporan menyebutkan, mereka dituduh telah melindungi kaum militan.

Attaullah diyakini telah kabur ke Afganistan, tempat sebagian besar anggota Taliban Swat, termasuk pemimpin mereka, Maulana Fazlullah, bercokol selama beberapa tahun terakhir, di Provinsi Kunar dan Nuristan, yang terletak di sebelah timur Afganistan.

Malala mengalami luka parah di kepala akibat serangan itu dan kini dirawat di Rumah Sakit Queen Elizabeth II di Birmingham, Inggris. Para petugas rumah sakit mengatakan, dia "terus membuat terkesan para dokter karena merespon dengan baik perawatan terhadap dirinya".

Berita terkait dapat dibaca di : Malala

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com