Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bo Xilai Dikeluarkan dari Partai Komunis China

Kompas.com - 28/09/2012, 22:18 WIB

Politikus terkemuka China, Bo Xilai, sudah dikeluarkan dari Partai Komunis dan akan menghadapi pengadilan, seperti dilaporkan media resmi pemerintah China, Xinhua.

Mantan Ketua Partai Komunis di kota Chongqing itu akan didakwa dengan penyalahgunaan kekuasaan dan korupsi.

"Dia mengambil kesempatan dari jabatannya untuk memberi keuntungan bagi orang lain dan menerima suap besar secara langsung maupun melalui keluarganya," tulis Xinhua.

Pernyataan yang diterbitkan Xinhua juga mendesak agar organisasi partai di semua tingkat mengambil pelajaran dari contoh negatif dalam kasus Bo Xilai.

Istrinya, Gu Kailai, sudah digancar hukuman mati percobaan pada bulan Agustus karena dinyatakan bersalah membunuh seorang warga Inggris, Neil Heywood.

Skandal ini menjadi perhatian di China maupun di dunia internasional karena menyebabkan Kepala Kepolisian Daerah Chongqing, Wang Lijun, sempat melarikan diri ke Konsulat Amerika Serikat di Chengdu.

Mengakhiri spekulasi

Bo Xilai disebut-sebut berupaya menyembunyikan kasus pembunuhan Neil Heywood -yang merupakan mitra bisnis Gu Kailai- dan menekan Wang Lijun untuk menutupinya.

Awalnya Neil Heywood dinyatakan meninggal karena serangan jantung karena terlalu banyak minum alkohol, namun Wang Lijun kemudian mengungkapkan kasus pembunuhan itu.

Dia sendiri sudah diganjar hukuman 15 tahun penjara dengan dakawaan pembelotan, penyalahgunaan kekuasaan, dan suap.

Wartawan BBC di Beijing mengatakan bahwa pengumuman atas rencana pengadilan Bo Xilai ini mengakhiri spekulasi tentang masa depannya, yang sempat merupakan salah satu dari politisi China yang berpengaruh.

Pencopotan Bo Xilai tampaknya menjadi isyarat bahwa pemimpin China ingin mengakhiri kasus yang menjadi pembicaraan umum itu sebelum pelaksanaan Kongres Nasional China tanggal 8 November yang akan memilih pemimpin baru China.

Bo Xilai, yang berusia 63 tahun, sempat disebut-sebut sebagai calon utama untuk jabatan puncak di China sebelum skandal terungkap dan menghancurkan karirnya.

Kini banyak yang memperkirakan bahwa Wakil Presiden Xi Jinping yang akan menggantikan Hu Jintao sebagai presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com